"Kalau perlu, saya ditindik tidak apa-apa asal palsu, lalu tubuh saya ditato asalkan yang temporer saja. Kemudian, celananya juga pakai celana hawaii gitu," kata dia kepada Tribun Jateng, dalam dialog pariwisata di Gedung Wisma Perdamaian, Kamis (10/10/2013).
Dia menilai, penampilan yang funky itu lebih efektif untuk menyambut wisatawan mancanegara dibandingkan berpakaian formal. "Masa mau menyambut wisatawan pakai baju batik," jelasnya.
Dia mengharapkan, cara-cara itu bisa diterapkan masing-masing kepala daerah untuk menjadikannya kebiasaan sehingga wisatawan tertarik untuk kembali lagi.
"Semua tingkat kunjungan wisatawan ini tergantung dari pelaku usaha. Pemerintah hanya memfasilitasinya," jelas dia.
Ganjar Pranowo berkomitmen memajukan pariwisata di Jateng dengan berbagai terobosan, di antaranya memberikan diskon di event pariwisata Jateng.
"Maka, saya tawarkan Visit Jateng Years di akhir tahun kita habisi dengan apa? Berani nggak hotel-hotel kasih diskon sampai akhir tahun. Semua orang datang ke Jawa Tengah silakan diskon. Mal-mal semua untuk belanja ke Jawa Tengah kita diskon," tandas Ganjar.
Menurutnya, dengan cara itu, banyak wisatawan mancanegara dan domestik yang akan semakin tertarik dengan pemberian diskon bidang pariwisata di semua bidang.
"Jadi, mancing sedikit untuk dapat yang lebih banyak. Wah, itu sangat luar biasa," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.