Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sengketa Aset di Tasik, Aher: Itu Urusan Wali Kota dan Bupati

Kompas.com - 31/08/2013, 16:33 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com
- Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher memilih tak berkomentar banyak terkait penyelesaian permasalahan aset antara Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Padahal masalah tersebut memunculkan aksi protes yang berujung pelemparan batu dan bom molotov oleh sekelompok mahasiswa ke pendopo lama Bupati Tasikmalaya, Jumat kemarin.

"Kalau nanya masalah itu (penyelesaian aset) tanya saja ke wali kota. Itu urusan bupati dan wali kota," jelas Aher didampingi Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya, Sabtu (31/8/2013).

Aher pun enggan menanggapi pertanyaan sejumlah wartawan terkait alasan lambannya penyelesaian penyerahan aset dari Kabupaten ke Kota Tasikmalaya. "Jangan ke saya nanyanya," singkat Aher.

Di lokasi sama, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, pihaknya telah bermusyawarah dengan pemerintah kabupaten terkait masalah aset. Hasilnya aset kabupaten yang berlokasi di wilayah kota akan segera diserahkan dalam waktu dekat ini, tapi tidak seluruhnya. Namun, Budi enggan menyebutkan waktu pastinya.

"Kita sudah berkoordinasi antara kabupaten dan kota. Intinya akan ada aset yang diserahkan dan ada yang tidak," kata Budi.

Budi pun mengaku, ada beberapa penyelesaian permasalahan aset yang dinilai strategis dijembatani oleh gubernur, salah satunya pendopo lama Bupati. Sehingga, antara pemerintah kabupaten dan kota nantinya akan meminta pertimbangan dari pemerintah provinsi.

"Tapi ada juga beberapa aset yang penyelesaiannya dijembatani oleh pak Gubernur," tambah Budi.

Sementara, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum belum bisa dikonfirmasi terkait permasalahan ini. Bahkan, nomor ponsel pribadinya tidak aktif saat dihubungi.

Diberitakan sebelumnya, pendopo lama Bupati Tasikmalaya, dilempari batu dan bom molotov oleh sekelompok mahasiswa yang menggelar aksi demo, Jumat (30/8/2013). Para pendemo pun menyegel kompleks pendopo dan rumah dinas bupati dengan cara mencorat-coret tembok pagar.

Aksi itu sebagai protes lambannya penyelesaian masalah aset, dan bupati masih menempati pendopo lama di wilayah kota. Padahal, pendopo baru bupati telah berdiri megah di kompleks perkantoran di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com