Imbauan itu disampaikan petugas reaksi cepat flu burung Dinas Pertanian, Nurul Hayati, setelah ditemukannya virus flu burung yang mematikan 370 ekor burung puyuh milik Zulfikar, warga Desa Meunasah Tgk Digadong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Jumat (23/8) lalu.
“Hasil pemeriksaan yang kami lakukan dengan alat deteksi cepat (rapid test), memang benar ternak puyuh milik Zulfikar positif terjangkit virus H5NI (flu burung),” jelas Nurul, Senin (26/8/2013).
Menurutnya, tanda-tanda burung puyuh terjangkit flu burung jeals terlihat, yakni mulutnya terbuka, nafas sesak, anus berdarah dan badannya berwarna kebiruan. Nurul mewanti-wanti, virus ini bisa menular kepada manusia apabila bersentuhan langsung dengan burung tanpa menggunakan sarung tangan.
Sesaat setelah tiba di lokasi, Nurul menyebutkan, pihaknya langsung melakukan penyemprotan di sekitar lokasi kandang, lalu memusnahkan burung puyuh yang mati mendadak dengan cara dibakar dan dikuburkan. Begitu juga burung puyuh yang masih tersisa terpaksa dimusnahkan.
Zulfikar, pemilik burung puyuh yang positif terkena flu burung, Senin (26/8/2013) mengatakan, awalnya tak mengetahui jika peliharaannya terjangkit virus mematikan tersebut. Ia merasa aneh dan langsung melaporkan kepada dinas terkait setelah menemukan 370 ekor burung puyuh di kandang mati mendadak.
“Yang saya temukan mati 370 ekor, masih ada 1.630 ekor lainnya di kandang yang terpaksa dimusnahkan juga karena diyakini terjangkit virus itu,” sebut Zulfikar seraya menyebutkan kerugian yang dialami mencapai Rp 30 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.