Mengaku TNI, Pemuda Mabuk Melawan Sejumlah Polisi

BONE, KOMPAS.com — Seorang pemuda mabuk dan mengaku anggota TNI di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, melawan sejumlah aparat kepolisian yang mengamankannya. Pemuda itu sebelumnya menganiaya seorang warga hingga babak belur.

Peristiwa terjadi sekira pukul 19.00 Wita pada Sabtu malam, 17 Agustus 2013, di depan tempat hiburan malam Jalan Merdeka, Kelurahan Mannurunge, Kecamatan Taneteriattang. Saat itu, pelaku bernama Fajar (22), warga Jalan Onta, Kelurahan Bukaka, bersama dua rekannya mengeroyok Hendra (44), warga Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Jeppe'e, hingga babak belur.

Sejumlah warga yang menyaksikan pengeroyokan ini berusaha melerai, tetapi diancam oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI. "Kita mau melerai tapi malah kita yang mau dilawan dan dia mengaku tentara," ungkap Edi, salah seorang warga.

Hendra akhirnya terselamatkan setelah sejumlah personel kepolisian tiba di lokasi dan langsung mengamankan Fajar. Sementara itu, dua rekannya kabur menggunakan sepeda motor.

Meski demikian, Fajar tetap melawan polisi bahkan berusaha memukul petugas yang berusaha menangkapnya. Proses penangkapan baru usai setelah 30 menit, ketika akhirnya puluhan warga yang kesal turut berdatangan hendak menghakimi pelaku.

Hendra yang babak belur mengaku tidak mengetahui mengapa dirinya dianiaya oleh pelaku. "Saya tidak tahu apa-apa. Cuma jalan, langsung dipukul. Saya mau melawan tidak bisa karena dia mengaku tentara," ungkap Hendra.

Fajar yang berada di bawah pengaruh minum keras langsung dijebloskan ke dalam sel tahanan Markas Kepolisian Taneteriattang. Sementara itu, aparat kepolisian yang dimintai keterangan mengaku masih melakukan pengembangan terkait kasus ini.

"Korban sudah melapor dan pelakunya sudah kita amankan. Dia bukan tentara, hanya mengaku-mengaku saja. Untuk sementara, kami buru dua pelaku lainnya," ujar Komisaris Ali Syahban, Kepala Kepolisian Sektor Taneteriattang, Minggu (18/8/2013).