"Seminggu lalu kita sudah melakukan tes urine kepada para sopir di terminal Giwangan ,jombor dan pilot di Bandara Adisutjipto," terang Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) DIY, Kombes Pol Budiharso Minggu (4/8/2013).
Dari Terminal Giwangan dan Jombor masing-masing diambil 50 sampel, sedangkan di bandara Adisutjipto 55 sampel. Pemilihan sampel dilakukan secera acak dan terlebih dulu dilihat dari ciri-ciri fisik, seperti mata dan nada bicara.
Menurut Budiharso, selama ini ada presepsi yang salah, bahwa dengan menggunakan narkotika daya tahan tubuh semakin kuat. Padahal sebenarnya narkotika akan menghilangkan kesadaran dan akal sehat pemakainya.
"Ini yang kita antisipasi. Sebab ketika kehilangan kesadaran akan membahayakan diri sendiri dan orang lain, terlebih saat mudik ini," jelas Budiharso.
Selama arus mudik sampai dengan arus balik, pihaknya secara terus mengawasi para pengemudi angkutan massal yang ada di DIY. Pengawasan dilakukan di setiap posko mudik, terminal, stasiun dan bandara. Pihaknya juga menyatakan siap jika sewaktu-waktu diminta melakukan tes urine.
"Kita terjunkan porsonel di beberapa tempat untuk melakukan pengawasan baik di posko maupun di terminal, stasiun dan bandara. Kita berkoordinasi dengan kepolisian dalam upaya pengawasan ini," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.