Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Koltim: Sebenarnya Kolaka Timur Masih Tertinggal

Kompas.com - 11/07/2013, 13:34 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA TIMUR, KOMPAS.com — Bupati Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Tony Herbiansyah menyatakan status Kolaka sebagai kabupaten induk yang lepas dari daerah tertinggal oleh pemerintah pusat telah merugikan Kolaka Timur. Sebab, Kolaka Timur sesungguhnya masih tertinggal.

Menurutnya, saat masih bersatu dengan Kolaka pun, Kolaka Timur masih sangat tertinggal. Tony pun mengaku heran karena di Kolaka Timur sebenarnya masih banyak yang perlu dibenahi. Misalnya jalan di 76 titik dan 40 jembatan yang rusak parah, dan fasilitas umum lainnya yang minim.

"Namun, menjadi bagian dari kabupaten induk akhirnya kabupaten ini juga dianggap telah sejahtera. Ini yang perlu kami luruskan. Kami sebagai pelaksana pemerintahan akan menyurat kepada Presiden bahwa Kolaka Timur itu sebernya masih tertinggal," katanya kepada Kompas.com, Kamis (11/7/2013).

Tony menambahkan, jika infrastruktur fisik tidak segera dibenahi, maka hal itu akan menghambat roda perekonomian di Kolaka Timur. "Kalau ekonomi lamban berputar, masyarakat pasti sangat merasakan dampaknya," katanya.

Dia mengatakan, dari 12 kecamatan yang ada di Kolaka Timur, 7 di antaranya dalam kondisi tertinggal.

"Parahnya lagi, listrik juga belum menerangi beberapa kecamatan itu, apalagi jaringan seluler. Saya terus terang sesali kabupaten induk yang hanya mengejar prestasi, tapi mengorbankan masyarakat di bagian timur. Harusnya kan diakui saat belum mekar, kalau daerah itu masih tertinggal," ungkap Plt Bupati Kolaka Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com