Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Ini Bantah Todong Warga Pakai Pistol

Kompas.com - 03/07/2013, 13:59 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Budiono, pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur, membantah tudingan warga Desa Trasak, Kecamatan Larangan, yang menyebutnya menodongkan pistol kepada Sudi, Kepala Badan Permusyawaratan Desa Trasak.

Bahkan senjata yang dibawanya itu adalah korek api berbentuk pistol. Kepada Kompas.com, Budiono menuturkan, kejadian Minggu (1/7/2013) lalu di rumah Nurhasanah itu karena dirinya dan Nurhasanah diserang oleh warga.

Bahkan, Nurhasanah yang dikabarkan sudah nikah siri dengan Budiono mengalami bengkak di bagian kuping kanan karena terkena pukulan warga.

"Saya didorong oleh warga karena berada di rumah Nurhasanah. Dikiranya saya punya hubungan gelap dengan dia. Karena saya hampir terjatuh dan di pinggang saya ada korek api, warga kemudian menuduh saya menodongkan pistol," terang Budiono, Rabu (3/7/2013).

Pria yang juga Sekretaris Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) IV Madura ini juga menyangkal mengaku sebagai polisi. Meskipun memiliki borgol, pria kelahiran Pamekasan ini mengaku kepemilikannya sah sebab tidak ada larangan bagi siapa pun untuk memiliki borgol.

Tentang hubungannya dengan Nurhasanah, Budiono pun menyangkal ada ikatan suami istri seperti dituduhkan warga. Dirinya datang ke rumah perempuan berusia 35 tahun itu untuk kepentingan bisnis. Sebab, di belakang rumah Nurhasanah sudah ada tanah satu hektar yang dibelinya dari warga untuk pembangunan kompleks perumahan.

Akibat jalan masuk menuju tanah itu tidak berakses dan harus melewati tanah milik Nurhasanah, Budiono datang melobi agar tanahnya dijual dan dijadikan akses jalan menuju perumahan.

Sebelumnya diberitakan, Sudi, Ketua BPD Trasak, mengaku datang ke rumah Nurhasanah untuk menegur Budiono karena kerap datang tanpa ada laporan kepada aparat desa. Kedatangannya itu membuat warga resah. Padahal Nurhasanah masih memiliki suami sah yang bekerja di luar kota.

Teguran itu kemudian membuat pengendara mobil dinas pelat merah L 1051 QP itu marah dan menodongkan pistol kepada Sudi. Karena merasa dilecehkan, Sudi kemudian mengajak warga lainnya mendatangi Budiono di rumah Nurhasanah.

Setelah diperiksa, pistol yang dibawa Budino ternyata korek api, dan ia dilepaskan oleh polisi karena dianggap tidak melakukan tindakan kriminal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com