Alhasil, para pendemo hanya diterima oleh sejumlah wartawan yang meliput unjuk rasa tersebut. "Di kantor dewan ini, kalau sudah hari Kamis dan Jumat, sudah menjadi hari libur bagi anggota dewan. Mereka tidak lagi peduli dengan aspirasi masyarakat apapun itu," ujar Pengamat Politik dan Pemerintahan, Taufik Tumbelaka dengan kesal.
Menurut Taufik, semestinya anggota dewan yang digaji dari uang rakyat itu wajib berada di kantornya. Ini sudah beberapa kali kejadian, warga yang ingin menyampaikan aspirasi hanya diterima oleh para wartawan.
"Aspirasi mereka hanya didengar oleh wartawan, bukan oleh anggota dewan yang semestinya memperjuangkan apa yang mereka ingin sampaikan," tambah Taufik.
Ratusan warga Sea tersebut siang tadi mendatangi Kantor Dewan Provinsi untuk menyampaikan penolakan mereka atas pembangunan tower Saluran Udara Tengangan Tinggi (SUTT) yang melewati desa mereka.
"Kami minta PLN untuk segera menyelesaikan dana kompensasi atas pembangunan SUTT tersebut. Sebab sejak tiga tahun lalu mereka berjanji untuk menyelesaiakannya, tetapi sampai sekarang belum juga diselesaikan," ujar salah satu warga, Nova Lamongi (37).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.