MALANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj kembali menegaskan bahwa setiap agama mengajarkan kedamaian. Tidak terkecuali agama Islam.
Karenanya, setiap kekerasan yang mengatasnamakan agama justru bertentangan dengan nilai-nilai agama itu sendiri.
Dijelaskan Said, kata Islam berasal dari bahasa Arab, yakni salam yang berarti damai atau salamah yang berarti keselamatan. Karenanya, Islam membawa keselamatan dan kedamaian. Bukan kekerasan dan permusuhan.
Baca juga: Said Aqil: Nabi Muhammad Tidak Pernah Mendeklarasikan Negara Islam
Menurut Said, di dalam Islam ada istilah tawassud atau moderat. Dikatakannya, umat Islam harus moderat, tidak boleh ekstrem.
"Islam agama moderat. Umat Islam umat yang moderat. Tidak boleh ekstrem," katanya saat memberikan tausyiah dalam i acara PDI Perjuangan di Makam Bung Karno, Kota Blitar, Senin (5/6/2017).
Sementara untuk menjadi moderat, kata Said, seseorang harus memahami Islam secara utuh. Selain itu, dibutuhkan kecerdasan. Sebab, menurutnya, doktrin aliran radikal tidak akan masuk ke pikiran orang-orang yang cerdas.
"Kalau yang tidak moderat tidak butuh pintar, cukup bilang Allahu Akbar. Yang moderat itu adalah yang cerdas," jelasnya.
Selain tawassud, Islam juga mengenal istilah tasamuh atau toleran. Sikap toleran ini untuk menjalin keharmonisan antar-umat bergama.
"Orang yang menghormari perbedaan pasti berakhlak mulia," jelasnya.
Said Aqil juga menyinggung banyak pihak yang kerap bertindak kekerasan. Padahal, menurutnya, kekerasan sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian.
Dijelaskannya, kata manusia dalam bahasa Arab adalah insan. Sementara kata insan berawal dari kata anas yang artinya harmoni.
"Oleh karena itu, manusia adalah makhluk pembawa amanat yang melekat. Sebelum amanat agama, sebelum amanat jabatan. Yaitu amanat insaniyah, amanat kemanusiaan," jelasnya.
Baca juga: Megawati, Said Aqil, dan Gus Ipul Buka Bersama di Blitar
Ia pun menganggap bahwa manusia yang senang melakukan kekerasan adalah manusia yang yang tidak mamahami kodrat dirinya.
"Jadi, kalau ada orang yang bertengkar itu sudah bosan jadi manusia," jelasnya.