Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Tewas Tenggelam Saat Mandi di Sungai Pamekasan

Kompas.com - 10/03/2017, 20:41 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dua bocah asal Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Kota Pamekasan, ditemukan tewas di sebuah sungai kelurahan setempat, Jumat (10/3/2017) sore.

Kedua korban yakni Nawafizul Irfana (9) dan Aqil Ashar (9).

Hazin Mukti, warga setempat menjelaskan, kedua korban sebelumnya pamit ke orangtua mereka untuk bermain bola di lapangan kelurahan. Namun keduanya justru pergi ke sungai hendak mandi.

"Oleh warga dekat sungai sudah dilarang kedua bocah itu untuk mandi. Tapi kembali lagi dengan membawa dua orang temannya lagi. Waktu mandi, tidak ada warga yang tahu," kata Hazin Mukti.

Beberapa menit kemudian, terdengar teriakan minta tolong teman korban yang tidak ikut mandi, bahwa temannya tenggelam dan tidak muncul lagi ke permukaan sungai. Warga awalnya tidak percaya kabar itu. Namun karena anak itu berteriak sambil menangis, warga kemudian bergegas menuju sungai mencari kedua bocah yang tenggelam.

Karena kondisi sungai cukup dalam, warga memilih minta bantuan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan.

Karena BPBD tidak punya alat untuk menyelam, pencarian dilakukan dengan cara manual, yakni mengangkat ranting-ranting pohon bambu yang ada di dasar sungai.

Anggota Koramil Kota Pamekasan ikut membantu melakukan pencarian. Prio Budi Utomo, Komandan Koramil Kota Pamekasan langsung menceburkan diri ke dalam sungai. Setelah satu jam dilakukan pencarian, satu bocah kemudian ditemukan.

Pencarian terus dilakukan. Menjelang azan maghrib, bocah yang satunya lagi ditemukan. Setelah ditemukan semua, kemudian kedua bocah itu dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.

Sungai yang dijadikan tempat mandi kedua bocah itu tidak pernah dijadikan tempat mandi oleh warga. Sungai itu merupakan muara tiga sungai yang berbeda. Sungai itu pun hanya dijadikan tempat mancing ikan oleh warga setempat.

"Sungai itu memang dikenal angker. Dulu juga ada warga yang ditemukan meninggal di sana," ungkap Hazin Mukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com