Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Pencurian, Ruang Narkotika Rumah Sakit Dilarang Pasang Papan Nama

Kompas.com - 10/03/2017, 18:40 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) meminta manajemen RSUD Kota Salatiga mencopot papan nama di ruang narkotika. Menurut aturan, ruang narkotika di semua rumah sakit tidak boleh diberi papan nama untuk menghindari pencurian.

Larangan pemberian papan nama pada ruang narkotika tersebut merupakan salah satu butir rekomendasi yang disampaikan oleh Tim Surveyor dari KARS untuk RSUD Kota Salatiga di aula Bhineka Husana RSUD Salatiga, Jumat (10/3/2017) siang.

"Satu yang menjadi catatan adalah kita dapati ruang narkotika terpasang papan nama, seyogyanya setiap rumah sakit tidak memasang itu. Hal tersebut untuk berjaga-jaga, menghindarkan dari pencurian, kan petugas pasti tahu jika itu adalah ruang narkotika," ungkap anggota tim surveyor KAS, dr Tini Sekarwati, MM.

Selain meniadakan papan nama, ia mengingatkan agar kotak obat narkotika harus terus terkunci. Sedangkan terkait penataan obat, jaraknya harus dua kemasan untuk menghindari kesalahan.

"Meskipun hanya ditinggal melayani penebus obat, (ruang narkotoka) harus dikunci kembali," tandasnya.

Selama empat hari melaksanakan survei, Tini menilai bahwa seluruh ruangan dan lingkungan RSUD Salatiga cukup bersih.

"Costumer sevice-nya juga sangat baik dan responsif," imbuhnya.

Kritik dan apresiasi

Sementara itu, anggota tim survei lainnya, Agatha Cecilia Susanti SKep menilai, penanganan sampah di lingkungan rumah sakit belum maksimal. Yakni, lokasi penampungan sampah sementara yang masih bisa diakses dengan bebas oleh para pemulung.

"Saya melihat sampah sebelumnya sudah dipilah-pilah sesuai dengan kategori, namun terlihat pemulung membuka dan membuat sampah jadi berserakan kembali. Masukan saya, TPS untuk dipagar agar orang luar tidak bisa mengaksesnya," kata Agatha.

Tak melulu soal kritikan, tim surveyor juga mengapresiasi pelayanan atau fasilitas rumah sakit lainnya. Salah satunya diungkapkan oleh dr Achmad Herdiman. Ia mengapresiasi pelayanan ambulans rumah sakit yang sangat responsif terhadap pasien.

Kendati ada sedikit kekurangan dalam layanan administerasi kepada pasien, lanjutnya, secara umum para pasien maupun keluarga pasien menyatakan puas terhadap pelayanan RSUD Salatiga.

"Saya heran begini saja para pasien sudah puas, apa lagi kalau layanan RSUD ini lebih meningkat kembali," kata Herdiman.

Direktur RSUD Salatiga, dr Agus Sunaryo dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para surveyor dari KARS yang telah memberikan masukan dan kritikan untuk perbaikan pelayanan kepada masyarakat.

"Saya merasa bapak-ibu surveyor ini tidak seperti surveyor, namun lebih seperti orangtua yang dengan kasih sayangnya memberikan bimbingan. Ada sedikit sentilan, namun kita rasakan itu adalah cambuk bagi kami untuk lebih maju ke depannya," ucapnya.

Sekadar informasi, tim surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) berada di RSUD Salatiga Jl Osamaliki No 19 salatiga selama empat hari, sejak Selasa (7/3/2017) lalu.

Kehadiran mereka terkait dengan keinginan RSUD Salatiaga memperoleh akreditasi rumah sakit versi 2012 dengan predikat paripurna.

Akreditasi rumah sakit adalah sebuah pengakuan yang diberikan pemerintah kepada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com