SAMARINDA, KOMPAS.com — Rumah Sakit Umum Daerah AW Syahranie mengambil alih perawatan semua korban bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Minggu (13/11/2016) pagi.
Saat ini, anak yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Kaltim itu bernama Trinity Hutahaean (4). Sebelumnya, korban yang meninggal, Intan Olivia Marbun (3), juga sempat dirawat di RS tersebut.
(Baca juga: Seorang Bocah Korban Bom Molotov di Samarinda Meninggal Dunia)
Korban lainnya, yakni Alvaro Aurelius (4) dan Anita Kristobel (2), dirawat di Rumah Sakit IA Moies.
Direktur RSUD AW Syahranie, dr Rachim Dinata, menjelaskan, Trinity mengalami luka bakar serius sekitar 50 persen dan kondisinya masih kritis, sedangkan korban meninggal mengalami luka bakar sekitar 75 persen. Dua korban lainnya mengalami luka bakar sekitar 16 persen.
"Korban meninggal dan korban lainnya mengalami luka bakar yang cukup parah. Selain itu, paru-paru mereka juga mengalami gangguan karena menghirup asap ataupun zat saat terjadi ledakan," kata dia, Senin (14/11/2016).
Pihaknya pun telah membentuk tim untuk penanganan para korban, di antaranya terdapat spesialis bedah plastik, dokter umum, anastesi, serta ahli anak dan perawatan intensif.
Sementara itu, semua biaya perawatan ditanggung pemerintah. Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dalam kunjungan ke RSUD AW Syahranie.
"Semua biaya ditanggung pemerintah dan rumah sakit akan tangani ini full team," tutur Muhadjir.
Berita ini telah tayang di Surya, Senin (14/11/2016), dengan judul: Bocah 4 Tahun Korban Bom Gereja Samarinda Alami Luka Bakar Parah, Kondisinya Kritis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.