POSO, KOMPAS.com - Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Rudy Sufahriadi mengatakan, penangkapan Jumiatun alias Umi Delima, istri kedua pimpinan Mujahiddin Indonesia Timur Santoso alias Abu Wardah, berlangsung tanpa perlawanan.
Selama ini Jumiatun menyertai Santoso dalam persembunyian di Gunung Biru, Poso Pesisir Utara, dan lembah Napu.
Santoso dan Muhtar tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala 2016 di Desa Patiwunga, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Minggu (24/4/2016).
Saat baku tembak itu, Jumiatun melarikan diri bersama Basri alias Bagong. Ia ditangkap ketika hendak mencari makan di perkampungan wilayah Tambarana kecamatan Poso Pesisir Utara, Sabtu (23/7/2016) pagi.
Rudy mengatakan bahwa penangkapan Jumiatun terjadi tanpa kekerasan dan kondisinya sehat. Ia sempat diistirahatkan di Pos Komando Taktis (Poskotis) Operasi Tinombala 2016 di Tambarana sebelum dibawa ke Palu.
"Dia sudah dibawa ke Polda Sulteng untuk dimintai keterangan," kata Rudy sambil memperlihatkan foto Jumiatun.
Setelah menangkap Jumiatun, Satgas Tinombala 2016 masih memburu 18 orang dalam daftar pencarian orang. Dua orang di antaranya perempuan, masing-masing istri Basri dan istri Ali Kalora, sementara sisanya 16 orang adalah laki-laki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.