Ridwan Kamil: Hindari Asusila, Jangan Ada Striptis

Hal itu diungkapkannya dalam acara Sosialisasi Sistem Kebakaran pada Gedung dan Tempat Usaha Hiburan di Hotel Grand Royal Panghegar, Jalan Merdeka, Selasa (15/12/2015).

"Pelan-pelan kota ini diperbaiki untuk Bapak dan Ibu pengusaha hiburan. Tetapi, mohon para pengusaha taati aturan, tidak macam-macam," ucap Emil, begitu dia biasa disapa.

Emil mengaku akan mendukung segala aspirasi pengusaha hiburan. Namun, dia meminta agar segala kewajiban terhadap pemerintah dilaksanakan.

"Saya tidak minta lebih, bayar pajak yang benar. Kita hidup jujur saja, buku akuntansinya jangan dua, hindari asusila. Jangan ada striptis 'teu paruguh', jangan coba-coba nantang sudah gak zaman, jangan ada kamar rahasia. Kalau itu dilakukan, saya dukung keinginan Bapak, Ibu," tutur Emil.

Selain itu, dia berharap para pengusaha hiburan tetap memprioritaskan keamanan dan kenyamanan bagi para pengunjung.

Kebakaran, kata Emil, menjadi salah satu bencana paling banyak terjadi di Bandung.

"Keamanan, jangan sampai ada kebakaran, si pengunjung bingung jalur evakuasinya, harus diberi imbauan kalau banyak asap telungkup. Cek pintu daruratnya harus didorong, bukan ditarik, saya arsitek, jadi saya paham," ucap Emil.

Jangan sampai, lanjut dia, pengusaha kecolongan dan baru sibuk setelah terjadi peristiwa kebakaran.

"Ikuti standarnya kalau sudah ada kecelakaan kan riweuh. Kalau sudah ada yang mati biasanya gak laku," kata Emil.