Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri memperkirakan status darurat kekeringan hingga bulan Oktober. Hal tersebut dilakukan setelah ada data pemetaan dari Stasiun Klimatologi Semarang.
Kepala BPBD Wonogiri, Jawa Tengah, Bambang Haryanto, menjelaskan bahwa perpanjangan status darurat kekeringan di Kabupaten Wonogiri akan ditindak lanjuti dengan perpanjangan bantuan air bersih kepada masyarakat.
Berdasarkan data yang dimiliki BPBD, kurang lebih 8 kecamatan di Wonogiri mengalami krisis air bersih.
"Setidaknya 18.169 kepala keluarga di delapan kecamatan yang butuh bantuan air bersih. Daerah Wonogiri bagian selatan yang paling banyak terkena dampak kekeringan,"katanya saat dikonfirmasi, Rabu (4/11/2015).
Bambang menambahkan, kecamatan tersebut antara lain, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Pracimantoro, Eromoko dan Manyaran. Selain itu, warga di lokasi krisis air bersih, kelimpungan akibat kemarau yang tak kunjung usai ini.
Warga harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan air bersih. Mirisnya, banyak warga yang sudah tidak mampu lagi untuk membeli air bersih dan mengandalkan bantuan air bersih dari donatur atau pemerintah.
"Dulu awal awal musim kemarau masih bisa beli, tetapi saat ini, warga tidak mampu lagi membeli, harganya sudah 250 ribu per tangki, yang isinya 6 ribu liter," kata Warsito, Camat Pracimantoro saat dihubungi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.