Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, Warga Gotong Royong Angkat Sepeda Motor

Kompas.com - 26/10/2015, 12:00 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

TAKENGON, KOMPAS.com — Hujan deras yang melanda Aceh Tengah selama sepekan terakhir mengakibatkan bencana alam, seperti longsor dan banjir bandang.

Pengguna kendaraan jenis roda dua dan roda empat juga sempat terganggu saat melintasi sejumlah ruas jalan kabupaten yang menjadi jalur keluar masuk perkampungan akibat bencana alam yang terjadi.

Di Kampung Tawar Bengi, Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah, Aceh, warga sekitar harus turun tangan menggotong sepeda motor dengan kayu dibahu mereka karena badan jalan tergenang air dengan kedalaman mencapai satu meter.

"Itu jalan satu-satunya, kalau terendam, maka jalan menuju tiga kampung terputus," kata Fauzan, Camat Jagong Jeget, Minggu (25/10/2015) malam.

Ketiga kampung tersebut adalah Kampung Tawar Bengi, Merah Said, dan Berawang Baro, Kecamatan Pegasing.

"Itu air musiman, setiap hujan deras, maka kejadian seperti ini terjadi karena tidak ada pembuangan air di situ. Kemudian, tempat itu seperti tempat limbahan karena lokasinya rendah" kata dia.

Karena curah hujan yang tinggi, kata Fauzan, debit air tidak tertampung oleh terowongan yang ada di bawah jalan.

"Di bawah jalan itu bukan drainase, tetapi memang terowongan alami yang sudah ada sejak lama. Di lokasi ini tidak ada drainase," kata dia.

"Kalau di tengah terowongan, kedalaman mencapai lima meter, tetapi air yang masuk ke jalan ini mencapai satu meter sejak hujan kemarin. Untuk itu, saya sampaikan tadi kepada warga agar anak sekolah besok tidak tertahan di situ, bagaimanapun caranya, apakah dibuat rakit atau bagaimanalah," kata Fauzan lagi.

Di samping itu, lanjutnya, warga yang memiliki mobil jenis L300 telah diinstruksikan agar besok dapat membantu para pelajar atau masyarakat agar dapat menyeberangi luapan air tersebut.

"Itu kan harus pakai uang, tetapi bagaimana wali murid bisa bekerja sama supaya para murid sekolah bisa melintas. Tahun ini paling parah, biasanya tidak seperti ini," kata dia.

Fauzan menambahkan, luapan air turut merendam sekitar tiga hektar tanaman kopi serta empat hektar tanaman cabai milik warga setempat.

"Kami nanti akan usulkan kepada pemerintah kabupaten agar jalan itu dapat ditimbun jika hujan sudah reda," kata Fauzan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com