Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udara Palangkaraya 5 Kali Lipat Berbahaya

Kompas.com - 23/09/2015, 20:26 WIB
Megandika Wicaksono

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com -- Pada Rabu ini, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palangkaraya menunjukkan konsenrasi partikulat PM10 berada di atas 1.000 mikrogram per meter kubik sepanjang hari, yaitu antara 1.095,93 mikorgram per meter kubik hingga 1.991,93 mikorgram per meter kubik.

Angka ini menunjukkan lima kali tingkat bahaya dari ambang batas kualitas udara kategori berbahaya. Jarak pandang pun hanya berkisar 50-500 meter.

Sepanjang hari ini, alat pengukur tidak bisa memberikan data pada pukul 07.00, 08.00, 09.00, 15.00, dan 16.00.

“Penampang alat pengukur sempat kotor dan di-restart oleh teknisi. Kualitas udara sangat berbahaya,” kata Observer Stasiun Meteorologi Palangkaraya Misran, Rabu (23/9), di Palangkaraya, Kalteng.

Konsentrasi partikulat PM 10 0-50 menunjukkan kualitas udara baik, nilai 50-150 kualitas udara sedang, 150-250 kualitas udara tidak sehat, 250-350 kualitas udara sangat tidak sehat, dan di atas 350 kualitas udara berbahaya.

Pada Selasa lalu, kabut asap di Palangkaraya juga pekat. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjukkan konsentrasi partikulat PM10 pun berada di antara angka 731 mikrogram per meter kubik sampai 1.995 mikrogram per meter kubik.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dokter Endang Sri Lestari membenarkan bahwa udara di Kota Palangkaraya sangat berbahaya dan kota dalam kondisi tidak layak huni.

“Bagi warga yang memiliki bayi, anak kecil dan ada saudara di luar Palangkaraya bisa berlibur ke luar Palangkaraya,” kata Endang menganjurkan.

Penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Kalimantan Tengah pun terus meningkat. Sejak Juli hingga September tercatat ada 27.154 penderita.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah telah menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kondisi ini. Data yang dihimpun dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah, pada Juli 2015 tercatat ada 10.204 penderita ISPA, pada Agustus terdapat 9.819 penderita, dan pada dua pekan September terdapat 7.131 penderita.

Di tingkat provinsi, peningkatan tampak dari minggu pertama September ke minggu kedua September. Pada minggu pertama, tercatat ada 3.228 penderita ISPA dan pada minggu kedua ada 3.903 penderita ISPA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com