Pengumpulan dana dilakukan karena keluarga kandung Angeline menghadapi masalah pembiayaan untuk kepulangan jenazah. Mendengar kabar itu, para jurnalis berinisiatif mengumpulkan dana dengan membuat kotak sumbangan.
"Kan keluarga kandung Angeline ingin jenazahnya dikubur di Banyuwangi. Berhubung tidak punya biaya, kita jurnalis yang setiap hari meliput kasus Angeline berniat mengumpulkan dana yang nanti akan disumbangkan ke orangtua kandung korban," kata Selamat Kurniawan, salah satu jurnalis televisi, di Denpasar, Bali, Kamis (11/6/2015).
Salah satu teman jurnalis lain, bernama Yulius, menilai, donasi untuk Angeline ini sebagai aksi positif karena jurnalis tidak hanya meliput, tetapi juga harus peduli dengan kasus yang setiap hari mereka beritakan.
Gerakan Peduli Angeline ini mengetuk hati nurani jurnalis sebagai sesama manusia. "Ya kan kita setiap hari meliput. Tahu betul bagaimana pemberitaan yang kita buat. Dengan kenyataan Angeline sudah meninggal, kita prihatin dan turut berdukacita. Kita mengumpulkan dana untuk keluarga kandung korban," kata dia.
Angeline yang dilaporkan menghilang sejak 16 Mei 2015 lalu ditemukan terkubur dekat kandang ayam. Pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari tujuh saksi, termasuk ibu dan kakak angkatnya. Dari tujuh saksi yang dimintai keterangannya, polisi telah menetapkan pembantu bernama Agus sebagai tersangka dengan motif takut tepergok karena sudah melakukan pelecehan seksual terhadap Angeline.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.