Senada dengan Sukma, Rusmiati juga mengaku tidak tahu menahu nasib suaminya, Abas (50) dan anaknya, Hakim Sanjaya (17), siswa kelas XII SMK, setelah ditangkap aparat kepolisian Malaysia saat bertanam rumput laut di perairan sekitar Tanjung Kayu Mati.
Rusmiati berharap pemerintah segera memulangkan suami dan anaknya karena untuk menghidupi keenam anaknya hanya bergantung kepada penghasilan suaminya sebagai petani rumput laut.
“Kita tidak pernah dihubungi oleh pemerintah. Kami cuma dengar-dengar saja katanya mau dipulangkan. Kalau bisa segera dipulangkanlah karena bapaknya itu ndak tahu apa-apa. Baca saja ndak bisa,“ ujar Rusmiati.
Kelima orang ini adalah 11 nelayan rumput laut warga Jl Tanjung Rt 12 Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara yang tidak jelas nasibnya setelah ditangkap polisi laut Malaysia. Keluarga para nelayan ini pun tidak mendapat kejelasan kabar dari aparat terkait.
Mereka berharap ke-11 nelayan, tiga di antaranya masih bersekolah, segera dipulangkan ke Nunukan. Keluarga para nelayan tersebut juga meminta pemerintah bisa mengupayakan agar perahu dan peralatan bertanam rumput laut yang turut ditahan dikembalikan karena itu merupakan sumber penghidupan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.