Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Empat Tahun, Merah Putih Akhirnya Berkibar Lagi di Pusara Dr Tjipto

Kompas.com - 11/08/2014, 14:27 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Sang saka merah putih akhirnya kembali berkibar di komplek makam pahlawan nasional dr Tjipto Mangunkusumo di TPU Watu Ceper, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Jawa Tengah, Senin (11/8/2014) siang.

Konon, bendera merah putih tak lagi berkibar di tiang bendera setinggi tujuh meter berwarna putih itu, sejak bendera yang lama rusak empat tahun lalu. “Pertengahan tahun 2009 lalu, bendera yang telah rusak tersebut sudah tidak kami pasang lagi,” ungkap juru kunci makam keluarga Mangoenkoesoemo, Suwarsinah (70) dan keponakannya, Priyono (55).

Ia pun sangat berterimakasih karena sejumlah jurnalis Forum Komunikasi Wartawan Kabupaten Semarang (FKWKS) memiliki inisiatif untuk memasang kembali bendera Merah Putih ini.  "Nah ini baru bendera, bagus dan (ukurannya) besar," kata Priyono, dengan wajah Sumringah.

Tanpa bermaksud menyalahkan pemerintah, Sumarningsih menceritakan bahwa ia pernah mengajukan bendera Merah Putih kepada Pemkab Semarang, agar terpasang di kompleks makam ini. Namun, setelah rusak kembali empat tahun lalu, bendera Merah Putih tak berkibar lagi.

Beberapa kali berupaya meminta kembali bendera merah putih, tak mendapatkan respons. Sejak saat itu pula, bendera Merah Putih hanya terpasang setahun sekali, saat Hari Kebangkitan Nasional. Ini pun statusnya hanya dipinjami oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.  

“Karena setelah peringatan hari Kebangkitan Nasional berlalu, bendera Merah Putih ini pun segera dilepas dari tiang bendera dan diambil kembali,” kata Suwarsinah.

Ketua FKWKS, R Budi Prasetyo menambahkan, penyerahan bendera merah Putih kepada juru kunci ini sengaja dilakukan dengan momentum menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-69.  Hal ini sebagai bentuk kepedulian para jurnalis atas jasa- jasa dan pemikiran dr Cipto Mangunkusumo dalam merintis kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Kebetulan makamnya juga berada di lingkungan Ambarawa “Ini bentuk kepedulian para jurnalis, mengingat makam ini merupakan aset bagi pendidikan sejarah bangsa. Semoga pemerintah tergerak untuk lebih memperhatikan makam-makam pahlawan,” tegas Budi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com