Kepala Dinkes Situbondo Abu Bakar Abdi mengatakan, saat ini lembaga yang dipimpinya itu mempunyai program khusus untuk pemberdayaan orang cebol. “Kami langsung melakukan pendampingan secara medis, dengan cara memberikan bantuan garam yudiom 150 gram kepada mereka untuk sementara ini,” kata dia, Selasa (5/8/2014).
Abu Bakar menambahkan, mereka yang memiliki keterbatasan ukuran fisik itu diketahui berusia antara 6 tahun dan 46 tahun. ”Sedangkan pendampingan medis yang dilakukan Dinkes untuk mengubah reproduksi orang cebol karena pada umumnya mereka memiliki keterbatasan fisik lantaran kurangnya yodium," kata dia.
"Selain itu, juga karena faktor keturunan. Melalui pendampingan ini kami akan memperbaiki reproduksi orang cebol sehingga kelak keturunannya akan menjadi normal seperti anak-anak pada umumnya,” sambung Agus.
Menurut Agus, keberadaan mereka selama ini hanya diyakini karena faktor keturunan. Namun layaknya manusia normal, mereka juga berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap mereka. Dengan demikian, mereka juga memiliki masa depan yang sama dengan warga yang bertubuh normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.