Pasalnya, selain merusak pemandangan karena penempatannya tidak beraturan, atribut-atribut kampanye tersebut juga banyak yang tidak berizin.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung, Arief Prasetya, mengatakan, setelah dicabuti, atribut-atribut kampanye tersebut akan disimpan sampai diambil oleh pemiliknya.
"Kita tertibkan karena tidak ada identitas. Hasil penertiban kami amankan di kantor. Kita berharap nanti dari tim capres masing-masing biasanya mengambil," kata Arief di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin (30/6/2014).
Lebih lanjut Arief menjelaskan, selain tidak berizin, pelanggaran lainnya dari pemasangan ribuan atribut kampanye tersebut adalah penempatan. Menurut dia, banyak atribut kampanye yang ditempel, dipasang, dan digantung di lokasi yang tidak seharusnya seperti di pohon-pohon.
"Di Asia Afrika ada yang memasang bendera besar di pohon yang kecil. Di pohon-pohon lain juga ada, meskipun pakai tali, tetapi tetap merusak estetika," akunya.
Kalau saja pendukung capres dan cawapres mau mengikuti izin prosedur pemasangan atribut, iklan, dan lain-lain, kata Arief, Pemkot Bandung tidak akan mempersulit sebab perizinan tersebut gratis tanpa dipungut biaya.
"Tolong urus perizinannya dulu, ini kan, gratis. Setelah mengurus izin kami langsung arahkan penempatannya," imbau Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.