Hal ini disampaikannya menanggapi pertanyaan soal hasil rilis sejumlah lembaga survei nasional yang mempublikasikan adanya persaingan ketat antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
“Hasil survei itu orang boleh bicara apa saja, boleh bicara dalam survei tapi tidak bisa mensurvei hati orang,” kata Hendro.
Dia membandingkan, saat Jokowi maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, hampir seluruh lembaga survei merilis hasil survei yang memenangkan pasangan lain. Ternyata, lanjut Hendro, Jokowi yang menang.
Menurut Hendro, ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil survei.
“Dari berbagai kejadian masa lampau saat Jokowi berkompetisi termasuk di pilgub DKI, hampir semua survei dan hanya ada satu saja lembaga survei yang bilang ada kemunginan Jokowi menang dan yang lain bilang dia kalah ternyata dia menang,” ungkapnya.
“Saya bilang tidak tergantung pada itu. Bukan tidak percaya hasil survei, tentu saya percaya tetapi banyak hal-hal di luar yang diserap oleh panca indera itu bisa terjadi,” katanya lagi.
Hasil survei LSI terbaru yang dipublikasikan Kamis (26/6/2014) menunjukan tren kenaikan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta mendekati elektabilitas pasangan Jokowi-JK.
Meski demikian, mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) itu tetap yakin bahwa pasangan Jokowi-JK akan keluar sebagai pemenang dalam pilpres nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.