Informasi yang dihimpun, Asmo berpamitan hendak mencari lumut untuk pupuk tanaman sayurnya. Keluarga sempat menahan tetapi korban memaksakan diri untuk tetap pergi. "Sejak Sabtu sempai sekarang belum pulang. Padahal kondisinya sudah tidak begitu kuat," kata Ngadimin (45), warga setempat, Selasa malam.
Warga kemudian melaporkan kehilangan itu kepada Polisi dan tim SAR Kabupaten Magelang. Salah satu anggota SAR, Heru Kelik, menuturkan proses pencarian dipusatkan di area taman nasional Gunung Merbabu yang berbatasan langsung dengan dusun tersebut.
Tim pencari, ujar Heru, dibagi menjadi beberapa kelompok dengan metode 8 penjuru mata angin. "Kondisi korban yang sudah tua diprediksi tidak akan kuat berjalan lebih dari 3 kilometer. Namun titik perncarian kami perluas hingga radius kurang lebih 5 kilometer dari terakhir korban terlihat," papar dia.
Salah satu tim pencari bahkan merambah ketinggian 1900 meter di atas permukaan laut. Namun pencarian pada Selasa dihentikan karena hari sudah mulai gelap dan cuaca di atas Gunung Merbabu tidak begitu mendukung.
"Kami terpaksa menghentikan pencarian, karena kabut sudah turun," tambah Arif Setyohadi, anggota Tim SAR lainnya. Menurut Arif, tim masih akan menunggu informasi tambahan sebagai petunjuk, apakah selanjutnya dilakukan pencarian lagi atau benar-benar akan dihentikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.