Tumbuhan ini selain timbuh di Eropa juga dapat dijumpai di Indonesia, tepatnya di Lereng Merapi.
Namun demikian keberadaanya saat ini bisa dikatakan hampir punah, lantaran ulah manusia maupun kejadian alam seperti erupsi Merapi 2010 lalu.
"Dulu banyak (kantong semar) di tebing dan hutan Merapi, namun sekarang sudah jarang ditemukan," kata salah satu warga Kaliurang, Suprayitno, Sabtu (07/09/2013).
Supriyatno mengugkapkan, kantong semar merupakan salah satu tumbuhan khas Lereng Merapi.
Banyak pengunjung yang selalu ingin melihat tumbuhan yang memiliki kantung mirip bunga ini. Namun lantaran tinggal sedikit, tak semua wisatawan dapat melihatnya saat berjalan-jalan ke lereng Merapi.
"Awan panas saat erupsi gunung Merapi 2010 telah meluluhlantahkan semuanya termasuk kantong semar, selain itu ya karena dipangkas orang," ujar Suprayitno.
Menyikapi hampir punahnya tumbuhan ini, warga Kaliurang Timur mencoba untuk melestarikan kantong Semar, salah satu caranya dengan membuat patung tumbuhan Kantong Semar berukuran panjang 1 Meter, Lebar 1 Meter dengan tinggi 1,5 meter.
Patung tersebut diarak mengelilingi obyek wisata Kaliurang bersama patung-patung yang lain.
Agus yang merupakan kreator pembuat patung Kantong Semar dengan menggunakan pengeras suara sepanjang jalan terus menyuarakan tentang pelestarian tumbuhan karnivora itu kepada setiap wisatawan dan warga yang menonton di pinggir jalan.
"Sengaja kita ikut sertakan di Kaliurang art carnival karena temanya "beauty of Kaliurang". Kantong Semar adalah salah satu keindahan lereng Merapi," kata cap Agus, warga Kaliurang Timur kreator patung kantung semar. Lewat patung itu, Ia bersama warga Kaliurang Timur ingin mengajak seluruh warga dan wisatawan untuk melestarikan tumbuhan termasuk Kantong Semar yang saat ini hampir punah," kata Suprayitno.