Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada dan Keyakinan Perempuan Memimpin Daerah

Kompas.com - 02/07/2024, 08:00 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Astrid berpendapat, ada beberapa faktor yang menyebabkan Solo tak pernah dipimpin oleh perempuan. Faktor-faktor itu secara umum terkait dengan aspek sosial, budaya, dan politik.

”Kehidupan warga Solo bagaimapun begitu lekat dengan tradisi Jawa. Budaya ini seringkali dapat memengaruhi peran perempuan dalam masyarakat. Misalnya, ada istilah konco wingking (selalu di belakang laki-laki) yang dapat menghambat perempuan berkiprah di ruang publik,” ujar dia.

Nah, Astrid melihat, situasi keberpihakan publik terhadap perempuan di Solo kian membaik sekarang. Dalam hal ini, perempuan 37 tahun itu merasa masyarakat sudah lebih terbuka terhadap nilai-nilai kesetaraan gender. 

Astrid sendiri di awal sempat kaget ketika namanya muncul dalam hasil survei atau polling terkait calon wali kota-calon wakil wali kota Solo.

Ia mengapresiasi masyarakat Solo yang menempatkannya di bursa. Hal itu menjadi bentuk apresiasi dan kepercayaan publik terhadap kiprahnya.

Astrid juga melihat semakin banyak partai politik di "Kota Bengawan" yang memberikan ruang dan dukungan kepada perempuan. Kondisi ini lah yang pada akhirnya membuat ia kian yakin maju ke Pilkada.

Baca juga: Mengintip Rencana Koalisi Besar Pilkada Solo 2024, Lawan PDI-P?

Di samping itu, ia melihat peta atau dinamika politik di Solo menjadi lebih cair usai Pilpres dan Pileg 2024. Dengan begitu, Astrid menganggap setiap pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung oleh partai mana pun sama-sama memiliki peluang untuk menang dalam Pilkada tahun ini.

”Dalam beberapa tahun terakhir, terlihat ada peningkatan partisipasi perempuan dalam politik di Solo. Contohnya, sudah ada pemimpin partai politik di tingkat kota dari kalangan perempuan. Jumlah pengurus partai dan anggota DPRD perempuan juga tidak sedikit. Mudah-mudahan pada tahun ini Solo giliran memiliki wali kota perempuan untuk pertama kalinya,” ucapnya tersenyum.

Ia pun bersyukur kini sudah ada beberapa partai politik yang menyatakan komitmen mendukungnya untuk maju dalam Pilkada. Hingga akhir Juni, Astrid telah menerima komitmen dukungan dari PSI, DPC Gerindra Solo, DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Solo, dan DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Solo. 

Ia juga telah melakukan proses penjajakan internal dengan pengurus DPC PKB Solo dan DPD PKS Solo.

Astrid berharap, pada gilirannya para pengurus partai dapat memberikan rekomendasi resmi untuknya maju dalam Pilkada. Ia sangat mengapresiasi partai politik yang benar-benar menegakkan prinsip inklusif, non-diskriminatif, dan transparan dalam mencalonkan perempuan kepala daerah.

”Jika perempuan diberi ruang, maka peran perempuan yang diharapkan di poltik ini akhirnya akan bisa lebih maksimal. Jadi harapannya tidak dalam hal kita (perempuan) dilihat sebagai konco wingking lagi, tapi kita bisa bergerak bersama (laki-laki),” ucapnya.

Astrid menjelaskan, pertimbangnya mendaftar lewat Gerindra dan PSI karena kedua partai tersebut memiliki semangat yang sejalan dengan dirinya. 

Dengan segudang pengalaman sebagai akademisi dan edupreneur, ia berniat melanjutkan program-program pembangunan Solo yang telah dijalankan oleh wali kota sekarang Gibran Rakabuming Raka. 

"Selain meneruskan pembangunan yang sudah dilakukan Mas Gibran, saya ingin menyentuh lebih banyak SDM, (penurunan) tingkat pengangguran, dan hal-hal lain yang harus ditingkatkan lagi, termasuk soal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Tentunya dengan memaksimalkan 17 titik prioritas pembangunan Solo sebelumnya," ujarnya.

Astrid mengakui dirinya mungkin berbeda dengan kandidat pemimpin Solo lainnya yang memiliki latar belakang politik. Ia selama ini aktif di bidang akademik. 

Selain menjadi rektor di Unsa, Astrid punya jabatan sebagai Director of Direct English Solo dan Head of Widya Nusantara Education Foundation.

Keterlibatannya dalam kegiatan sosial juga tidak jauh dari dunia pendidikan. Astrid merupakan inspirator leader Solo Mengajar dan inisiator program Jaringan Wirausaha Berdaya (Jawara) UMKM Solo. 

Di samping itu, ia telah membentuk gerakan sosial kemasyarakatan yang disebut Awali (Astrid Widayani Peduli) untuk mendorong pengembangan SDM khususnya di sektor UMKM dan pariwisata.

Di tengah kesibukannya, perempuan yang tengah menjalani program doktoral dalam Transformasi Bisnis, Bisnis Berkelanjutan, dan Kewirausahaan di Business School Lausanne Switzerland itu juga telah menginisiasi program khusus penguatan soft skill dan practical skill bagi anak muda yang disebut Youth Reinforcement Program (YRP). 

Orangtua dan keluarganya Astrid juga tidak ada yang berkecimpung di dunia politik. Meski begitu, ia merasa telah belajar banyak tentang keterampilan kepemimpinan, membangun relasi, advokasi masyarakat, dan memperoleh kesempatan untuk memengaruhi perubahan lewat aktif di berbagai organsiasi.

Hingga saat ini, Astrid di antaranya masih menjadi Ketua Umum Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) Jateng, Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Wakil Ketua HIPMI Solo, Wakil Ketua APINDO Solo, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Solo, Ketua Umum Asia Council for Small Busuness (ACSB) Jateng, Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VI Jateng, Komisi Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Solo, serta Bendahara Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (PERPINA).

Ia pun mengaku siap untuk terjun berkompetisi dalam Pilkada kali ini. Dari sini, Astrid ingin pula menunjukkan kepada perempuan lain bahwa siapa saja, tidak terbatas pada gender, berhak bermimpi apa pun selama itu di jalan yang baik apalagi dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

”Sudah jadi pemahaman bersama, Pilkada Solo dulu kebanyakan diisi oleh politikus atau di luar itu paling tidak adalah pengusaha. Jadi istilahnya saya itu jadi perempuan pertama dan akademisi pertama yang berhasil masuk penjaringan (calon kepala daerah Solo). Saya mantap menjadi kandidat pemimpin daerah untuk membangun Solo yang sudah baik ini menjadi lebih baik lagi,” tuturnya.

Astrid optimistis bisa meraih simpati publik "Kota Bengawan" apabila nanti dicalonkan. Ia sekali lagi mengharapkan kelak masyarakat memilih pemimpin berdasarkan kapasitasnya, bukan gendernya. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Regional
Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Regional
Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Regional
Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Regional
Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Regional
7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

Regional
Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Regional
Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Regional
4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

Regional
Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Regional
Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Regional
Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Regional
Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Regional
Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Regional
Kronologi Suami Istri di Sumbar Bunuh Penagih Utang, Emosi Saat Ditagih Rp 10 Juta, Korban Dibakar

Kronologi Suami Istri di Sumbar Bunuh Penagih Utang, Emosi Saat Ditagih Rp 10 Juta, Korban Dibakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com