Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kabupaten Bengkalis

Kompas.com - 27/06/2024, 20:33 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Bengkalis adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau.

Letak Kabupaten Bengkalis berada di daratan timur Pulau Sumatera dan Pulau Bengkalis.

Ibukota Kabupaten Bengkalis adalah Kota Bengkalis yang terdapat di Pulau Bengkalis.

Wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Bengkalis terpisahkan oleh laut.

Sarana transportasi kedua pulau tersebut dihubungkan dengan kapal penumpang ferry dari Dumai, Pakning, dan Pekanbaru.

Ada juga kapal Roro untuk mengangkut barang dan kendaraan roda empat.

Jadwal kedua kapal tersebut terbatas hanya satu sampai dua kali saja dalam satu hari.

Kabupaten Bengkalis

Sejarah Kabupaten Bengkalis

Dilansir dari laman Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Bengkalis, dalam sejarahnya Kabupaten Bengkalis memegang peranan penting.

Pada tahun 1645, Kabupaten Bengkalis hanya merupakan kampung nelayan.

Berdasarkan sumber sejarah pada tahun 1678, daerah tersebut menjelma menjadi tempat pertemuan para pedagang-pedagang Melayu, Jawa, Arab yang membawa dagangannya.

Mereka bertamu dengan pedagang-pedagang dari Palembang, Indragiri, Jambi, Aceh, Kedah, Perak, Kelong, Johor, Penang, Siang, Petani, Kocin, kamboja, Cina, dan orang-orang Minangkabau yang mendiami Sumatera.

Para pedagang tersebut mengambil beras, garam, dan ikan (terubuk) yang banyak ditangkap oleh orang-orang Selat.

Pada tahun 1717, Raja Kecil menjadikan Bengkalis sebagai baris penyerangan terhadap Johor. Raja Kecil juga menyusun angkatan perang di wilayah tersebut.

Baca juga: Pembangunan Jembatan Sei Pakning-Bengkalis Dapat Calon Investor, Bakal Jadi Jembatan Terpanjang di RI

Raja Kecil kemudian mendirikan Kerajaan Buantan yang disebut Kerajaan Siak pada tahun 1733. Gelar Raja Kecil adalah Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah yang memerintah 1733-1748.

Wilayah kekuasaannya meliputi Perbatinan Senapelan, Perbatinan Gasib, Perbatinan Sejaleh, Perbatinan Perawang, Perbatinan Petalang, Perbatinan Sakai, Perbatinan Tebing Tinggi, maupun Perbatinan Sengggoro.

Daerah kekuasaan lainnya, yaitu Perbatinan Merbau, Perbatinan Rangsang, Kepenghuluan Siak Kecil, Kepenghuluan Rempah, Kepenghuluan Siak Besar, dan Kepenghuluan Betung.

Pada saat berdirinya Kerajaan Siak, Bengkalis dan Bukit Batu menjadi pos terdepan untuk pertahanan yang dipimpin oleh Datuk Laksmana Raja Di Laut.

Datuk Laksmana Raja Di Laut membangun armada yang kuat dan membuat kapal-kapal perang yang dilengkapi dengan senjata yang didatangkan dari negara-negara Islam.

Perkembangan selanjutnya, Bengkalis menjadi ibukota keresidenan Sumatera Timur saat berada di bawah kekuasaan Belanda.

Wilayah Sumatera Timur tersebut cukup luas meliputi Tanjungpura yang berbatasan dengan Aceh, Deli (Medan), langkat, Lubuk Pakam, Serdang, maupun Bedagai.

Bhabinkamtibmas Desa Titi Akar, Bripka Naik Hutabarat saat berada di atas kapal pompong menuju kampung Suku Akit, di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (20/1/2024).Idon Tanjung Bhabinkamtibmas Desa Titi Akar, Bripka Naik Hutabarat saat berada di atas kapal pompong menuju kampung Suku Akit, di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (20/1/2024).

Wilayah lainnya yaitu Siantar (Simalungun), Pagurawan, Batubara, Tanjung Balai, Asahan, Rantauprapat, Kota Pinang, Kualu, Panai, Bagansiapi-api, Pekanbaru, Siak, dan Selatppanjang.

Pada masa tersebut, Bengkalis yang semula merupakan bandar dagang di muara Sungai Bengkalis dipindahkan ke Kota Bengkalis saat ini.

Bengkalis Pelabuhan Besar

Di masa kota residen tersebut, kapal-kapal besar lintas samudera singgah di pelabuhan Bengkalis.

Pada tahun sekitar 1840-an, kapal-kapal dari Lhokseumawe (Aceh), Deli, Pedir, Singapura, Muntok (Bangka), maupun Batavia singgah di Bengkalis.

Bengkalis saat itu menjadi Ibukota Residen Sumatera Timur yang sangat penting.

Sekitar tahun 1880-an, Ibukta Residen Sumatera Timur pindah ke Labuhan Deli (kota berjarak sekitar 10 km dari Medan, di Sungai Deli).

Belanda kemudian memindahkan ibukota keresidenan ke Medan. Setelah perpindahan tersebut, Bengkalis dijadikan ibukota Afdeling Bengkalis hingga akhir kekuasaan Belanda di Indonesia.

Meskipun tidak menjadi ibukota residen Sumatera Timur, Bengkalis tetap ramai sebagai pelabuhan tempat persinggahan kapal-kapal besar.

Sebagai pelabuhan besar, Bengkalis disinggahi oleh banyak pendatang, seperti Cina dan Suku Jawa. Karena transportasi saat itu sangat mudah maka beragam suku datang ke Bengkalis.

Pada awal abad XX, pengiriman paket ke Bengkalis sangat mudah. Hal tersebut karena, kapal-kapal pangangkut paket setiap hari singgah di palabuhan Bengkalis.

Pada masa kemerdekaan RI, jalur transportasi tidak lagi menggunakan laut melainkan jalur darat yang semakin berkembang. Pelabuhan Bengkalis pun mengalami kemunduran.

Baca juga: Mengapa Selat Malaka Punya Peran Penting pada Masa Kerajaan Sriwijaya?

Bahkan saat ini terkesan untuk datang ke Bengkalis, orang harus menggunakan Roro seakan Bengkalis belum tersentuh peradaban.

Pada saat kedudukan Jepang, Bengkalis dijadikan sebagai ibukota Bengkalis Bun.

Dalam masa mempertahankan kemerdekaan, perjuangan rakyat Bengkalis mencapai puncaknya saat Belanda berhasil menduduki Bengkalis kembali pada tanggal 30 Desember 1948.

Belanda saat itu mendapatkan perlawanan yang cukup sengit dari masyarakat Bengkalis.

Saat ini, Kabupaten Bengkalis dengan ibukota di Bengkalis dipimpin oleh seorang Bupati Kepala Daerah Tingkat II. 

Latar belakang pembentukan kabupaten tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 (Lembaran Negara Nomor 25 Tahun 1956).

Adapun, Hari Jadi Kabupaten Bengkalis pada 30 Juli.

Sumber:

diskominfotik.bengkaliskab.go.id

www.rri.co.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sampah MMT Pemilu Capai 14.000 Lembar, DLH Salatiga Minta Parpol Kampanye di Medsos Jelang Pilkada 2024

Sampah MMT Pemilu Capai 14.000 Lembar, DLH Salatiga Minta Parpol Kampanye di Medsos Jelang Pilkada 2024

Regional
Update Jadwal Kereta Baturraden Ekspres Purwokerto-Bandung Mulai 1 Juli 2024, Berangkat Pukul 22.00 WIB

Update Jadwal Kereta Baturraden Ekspres Purwokerto-Bandung Mulai 1 Juli 2024, Berangkat Pukul 22.00 WIB

Regional
Pilkada dan Keyakinan Perempuan Memimpin Daerah

Pilkada dan Keyakinan Perempuan Memimpin Daerah

Regional
Teka-teki Temuan Potongan Kaki di Pantai Marina Semarang

Teka-teki Temuan Potongan Kaki di Pantai Marina Semarang

Regional
Kebakaran Rumah Penjabat Kades di Sikka, Uang Tunai Rp 23 Juta Ludes

Kebakaran Rumah Penjabat Kades di Sikka, Uang Tunai Rp 23 Juta Ludes

Regional
6 Kabupaten di Papua Tengah Menggunakan Sistem Noken pada Pilkada 2024

6 Kabupaten di Papua Tengah Menggunakan Sistem Noken pada Pilkada 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Regional
Buntut Temuan Piagam Palsu, Disdikbud Jateng Bakal Evaluasi Panitia PPDB 2024

Buntut Temuan Piagam Palsu, Disdikbud Jateng Bakal Evaluasi Panitia PPDB 2024

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pebulu Tangkis China Henti Jantung Mendadak | Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang

[POPULER NUSANTARA] Pebulu Tangkis China Henti Jantung Mendadak | Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang

Regional
Ada 3,7 Juta Penduduk Miskin, Pj Nana : Kita Harus Kerja Lebih Keras

Ada 3,7 Juta Penduduk Miskin, Pj Nana : Kita Harus Kerja Lebih Keras

Regional
Inspektorat Jateng Selidiki Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jateng, Fokus Mencari Fakta

Inspektorat Jateng Selidiki Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jateng, Fokus Mencari Fakta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com