"Sekitar jam setengah 5 Whatsapp-nya masih aktif kalau ditelpon tapi tidak diangkat. Nah jam 5 sore sudah tidak aktif lagi sampai hari ini," katanya.
Selain membuat laporan polisi keluarga juga sudah mendatangi nasabah-nasabah yang biasa dikunjungi Anton, namun tidak membuahkan hasil.
Orang-orang yang didatangi itu mengaku tak melihat Anton sama sekali.
"Dia pamit tagih nasabah, tapi ternyata pas kami datangi kata mereka Anton sama sekali tidak datang ke rumah-rumah nasabah. Ke teman-temannya jiga sudah ditanyakan tapi tidak ada yang lihat," ujarnya.
"Anaknya satu masih usia 1 tahun. Istrinya masih nunggu, nangis," katanya.
Baca juga: Polisi Sebut Karyawan Koperasi di Palembang Tewas Dibunuh Nasabahnya
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, terungkapnya peristiwa pembuuhan Anton itu bermula ketika mereka melakukan penyelidikan terkait laporan kehilangan dari keluarga korban.
Laporan itu kemudian diselidiki petugas dengan mendatangi satu persatu para nasabah Anton untuk mencari keberadaan korban.
Namun, saat datang ke ruko Distro "Anti Mahal" yang berada di Jalan KH Dahlan, Perumahan Maskarebet, pemilik tempat tersebut sudah tidak ada di lokasi.
"Keluarga, termasuk pembantu yang tinggal di ruko itu sudah pergi saat kami datangi," kata Harryo saat melakukan olah TKP, Rabu (26/6/2024).
Baca juga: Hilang Saat Tagih Utang, Pegawai Koperasi di Palembang Ditemukan Terkubur Dalam Ruko
Saat diintip dari luar pintu, terlihat bercak darah serta pisau karter yang berada di lantai. Dari hasil penyelidikan, polisi mengamankan satu pelaku.
"Dari penyelidikan digital forensik beberapa barang korban sudah berpindah tangan ke orang lain," ujarnya.
Dari hasil pemerikaan pelaku, petugas menemukan fakta jika Anton telah tewas dibunuh dan jasadnya dikubur di halaman belakang ruko.
"Dari rangkaian pemeriksaan itu, kami akhirnya baru mengetahui bahwa ini kasus pembunuhan," jelasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti), Tribun Sumsel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.