HALMAHERA BARAT, KOMPAS.com- Ajudan Bupati Halmahera Barat Brigpol CA diduga memukul warga bernama Hardi saat kegiatan penyampaian aspirasi.
Dugaan pemukulan tersebut terjadi dalam rapat yang membahas kelangkaan minyak tanah yang dihadiri Bupati Halmahera Barat James Uang, Kadisperindagkop Halmahera Barat Demisius O. Boky, dan pemilik pangkalan minyak tanah pada Senin (24/6/2024).
Baca juga: 2 Pengungsi Letusan Gunung Ibu Halmahera Barat Meninggal
Warga bernama Hardi mengungkapkan, ajudan bupati mengadang saat dirinya hendak menanyakan alasan potongan jatah minyak tanah di tiap pangkalan.
Ketika itu, Hardi hendak bertemu dengan Kadisperindagkop. Dia ingin meminta penjelasan soal dugaan pengurangan minyak tanah oleh oknum tak bertanggung jawab.
Namun, CA diduga mengusir Hardi sampai terjadi adu mulut. Selanjutnya ajudan bupati diduga memukul, membanting, dan menginjak perut Hardi.
"Aksi pemukulan itu bakal saya laporkan ke Propam Polda Maluku Utara," ungkapnya, seperti dikutip dari Tribun Ternate.
Baca juga: Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengungkap bahwa ajudan bupati Halmahera Barat Brigpol CA telah dicopot menyusul kejadian pemukulan tersebut.
"Kami menyambut baik langkah sigap dan tegas Kapolres Halmahera Barat yang segera mencopot tugas pelaku selaku ajudan bupati," kata Poengky, Selasa (25/6/2024), seperti dikutip dari Tribun Ternate.
Baca juga: Eks Ajudan Prabowo Blusukan di Pasar Rejowinangun Magelang, Bagi-bagi Kipas dan Stiker
Menurutnya saat ini CA diperiksa oleh Propam.
Poengky menyayangkan aksi kekerasan terhadap warga yang hendak menyampaikan aspirasinya itu.
Menurutnya, sebagai anggota Polri, CA harus mengedepankan upaya humanis dalam menghadapi masyarakat.
"Kompolnas berharap pemeriksaan Propam dan dijatuhkannya sanksi kepada yang bersangkutan akan memberikan efek jera," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Kompolnas Sesalkan Ajudan Bupati Halmahera Barat Maluku Utara yang Diduga Pukul Seorang Warga