Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Kompas.com - 26/06/2024, 06:49 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kesulitan memperoleh bahan baku dan penurunan permintaan dari pembeli turut memicu terjadinya ribuan pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan tekstil di Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Ndari Surjaningsih dalam acara Update Informasi dan Perkembangan Ekonomi Regional Jawa Tengah di Kantor Perwakilan BI Jateng, Selasa (25/6/2024).

Baca juga: Ribuan Buruh di Jateng Kena PHK Sepanjang 2024 Terdampak Pabrik Tutup

 

Menurutnya, industri tekstil dan produk tekstil mengalami kesulitan memperoleh bahan baku untuk produksi.

Padahal produsen alas kaki di Indonesia masih melakukan impor. Sedangkan kebijakan pemerintah yang membatasi impor mempersulit industri tersebut.

"Ada kebijakan pemerintah terkait dengan impor, mengakibatkan produsen lokal yang memproduksi TPT kesulitan memeprolah bahan baku impor dari luar. Sehingga dia butuh impor tapi ada kendala mendatangkan bahan bakunya. Di sisi lain ada impor ilegal yang masuk," beber Ndari kepada wartawan.

Belum lagi, PHK dari industri tekstil dan produk tekstil serta industri alas kaki juga dipicu dari penurunan kinerja sektor itu karena penurunan permintaan dari pembeli.

Penurunan permintaan itu disebut terjadi karena kondisi global yang belum pulih serta masalah geopolitik.

"Kondisi global kan belum pulih, bisa ditandai dengan pertumbuhan ekonomi mereka yang belum bisa lebih cepat. Ada juga di beberapa negara yang laju ekonomi masih lambat," imbuhnya.

Dia menambahkan inflasi tinggi masih terjadi di beberapa negara, khususnya di negara pembeli. Alhasil tidak ada peningkatan permintaan terhadap produk.

"Ibaratnya mereka sudah offside. Sehingga kebijakan moneter masih ketat. Sehingga ada penurunan permintaan," ungkapnya.

Tak hanya itu, dia menyebut penyumbang ekspor utama di Jateng adalah industri tekstil dan produk tektil serta industri alas kaki. Sementara pada 2023 ekspor ke Eropa turun 24 persen. Selain itu Amerika juga mengalami penurunan.

"Sehingga penjualan mereka mengalami perlambatan," tandasnya.

Baca juga: Ketua Serikat Pekerja Buka Suara Soal Tuduhan PHK 8.000 Karyawan PT Sai Apparel Semarang

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 7.437 buruh pabrik di Jawa Tengah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang 2024.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, Ahmad Aziz menyebut, sebagian besar penyebab PHK tersebut lantaran pabrik tempat kerja mereka tutup.

"2024 terjadi PHK pada 7.437 pekerja. Di antaranya dari perusahaan PT Semar Mas di Boyolali (garmen), PT Cermai Makmur Boyolali (kertas), PT Maju Sakti Wonogiri, PT Cahaya Timur Farmindo ini Pemalang (garmen), Bank Purworejo itu Perumda Kabupaten Purworejo," ungkap Aziz saat konferensi pers di kantornya, Rabu (20/6/2024).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Gus Yusuf Saat Disinggung Dipasangkan dengan Dico di Pilkada Jateng

Respons Gus Yusuf Saat Disinggung Dipasangkan dengan Dico di Pilkada Jateng

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Regional
[POPULER REGIONAL] BKKBN: IQ Rata-rata Indonesia 130 Dunia | Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi

[POPULER REGIONAL] BKKBN: IQ Rata-rata Indonesia 130 Dunia | Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi

Regional
Aksi Heroik Petugas Damkar Salatiga, Terjun ke Sumur Sempit 12 Meter demi Selamatkan Seekor Kucing

Aksi Heroik Petugas Damkar Salatiga, Terjun ke Sumur Sempit 12 Meter demi Selamatkan Seekor Kucing

Regional
15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com