Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 16.000 Benih Lobster Digagalkan di Cilacap, Potensi Kerugian Negara Rp 1,6 Miliar

Kompas.com - 13/06/2024, 16:46 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Tim Satgas Second Fleet Quick Renponse (SFQR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Cilacap, Jawa Tengah menggagalkan upaya penyelundupan 16.000 ekor benih bening lobster (BBL), Rabu (12/6/2024).

Komandan Lanal Cilacap Kolonel Laut Robby Edevaldo mengatakan, penangkapan bermula dari pengintaian yang dilakukan bersama tim Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Baca juga: Penyeludupan Benih Lobster, Menteri KKP: Triliunan Rupiah Harta Bangsa Ini Melayang...

"Kami melakukan penyelidikan dan pemantauan di Pantai Menganti, Rawajarit, Karangkandri, Cilacap, menemukan mobil yang diduga digunakan pelaku untuk mengangkut BBL," kata Robby melalui keterangan tertulis, Kamis (13/6/2024).

Tim kemudian membuntuti mobil Mitsubishi Strada dengan nomor Polisi Z 8933 U yang diduga digunakan untuk mengangkut benih bening lobster.

Setelah memastikan muatan yang dibawa, tim langsung menghentikan kendaraan tersebut di lampu merah Proliman, Cilacap.

Selanjutnya, tim membawa seorang pria berinisial FAS (31 tahun) asal Tasikmalaya beserta barang bukti benih bening lobster ke Mako Lanal Cilacap karena tidak dapat menunjukkan dokumen yang berlaku.

Adapun jenis lobster yang dibawa yaitu, 2.400 ekor jenis mutiara dan 13.600 ekor jenis pasir yang dikemas dalam 16 boks.

Kepada petugas, FAS mengaku hanya sebagai kurir dari sesorang berinisial O di Pangandaran, Jawa Barat. FAS menerima imbalan antara Rp 500.000 sampai Rp 1 juta untuk satu kali kirim.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, kata Robby, pihaknya terus memantau setiap kegiatan penangkapan benih lobster di wilayah kerja Lanal Cilacap, yaitu di perairan wilayah Purworejo, Kebumen dan Cilacap.

Baca juga: Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

"Saat ini pembudiyaan masyarakat belum maksimal dan banyak yang melakukan pengiriman ke luar negeri tanpa prosedur alias ilegal," ujar Robby.

Kepala PSDKP Cilacap Erik Sostenes mengatakan, potensi kerugian negara akibat tindakan tersebut mencapai Rp 1,6 miliar.

"Untuk estimasi kerugian sumber daya kami perkirakan mencapai Rp 1,6 miliar. Kasus ini akan kami dalami lebih lanjut, kami akan gali lagi dengan pertimbangan keterangan dari tersangka FAS," kata Erik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejari Aru Maluku Musnahkan Barang Bukti 42 Perkara Pidana

Kejari Aru Maluku Musnahkan Barang Bukti 42 Perkara Pidana

Regional
Sampah Menumpuk di Jalanan Pemalang, Sudah 5 Hari Belum Terangkut Semua

Sampah Menumpuk di Jalanan Pemalang, Sudah 5 Hari Belum Terangkut Semua

Regional
Hutan Adat Rusak, Warga Papua Minta Perusahaan Salatiga Bertanggung Jawab

Hutan Adat Rusak, Warga Papua Minta Perusahaan Salatiga Bertanggung Jawab

Regional
OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

Regional
Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak 'Treadmill' dan Jendela Hanya 60 Cm

Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak "Treadmill" dan Jendela Hanya 60 Cm

Regional
Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Regional
Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Regional
Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Regional
Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Regional
Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Regional
Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com