Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Nelayan di Maluku Tengah Ditemukan Selamat Setelah 3 Hari Terombang-ambing di Laut

Kompas.com - 12/06/2024, 16:56 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Tiga nelayan asal Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, yang dilaporkan hilang saat pergi melaut ditemukan dalam keadaan selamat.

Ketiga nelayan itu Rusdi La Ucen (34), La Bambang (29) dan Rudi Ahmad (43). Mereka ditemukan selamat setelah tiga hari lamanya terombang ambing di laut.

Camat Banda Abdul Kadir Serlian mengatakan, ketiga nelayan tersebut ditemukan selamat di perairan laut Pulau Malona, Kecamatan Saparua, Maluku Tengah, pada Rabu (12/6/2024).

"Ketiga nelayan sudah ditemukan selamat, mereka ditemukan oleh sejumlah nelayan yang sedang melaut," kata Kadir kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon, Rabu.

Baca juga: Melaut Saat Cuaca Buruk, 3 Nelayan di Banda Maluku Tengah Hilang

Menurut Kadir, setelah ditemukan, ketiga nelayan langsung dievakuasi menuju RSUD Saparua untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Tadi camat Pulau Haruku bersama Muspika juga hadir saat proses evakuasi, saat ini mereka sudah dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: 2 Jembatan Putus akibat Banjir di Maluku Tengah

Ia menduga, selain karena faktor cuaca buruk, ketiga nelayan tersebut hilang karena mesin longboat yang ditumpangi mengalami gangguan.

"Memang cuaca sangat buruk sekali di Banda dan ada kemungkinan juga mereka hanyut terbawa arus karena mesin longboat mogok," ujarnya.

Ia pun bersyukur karena ketiga nelayan asal Pulau Banda itu telah ditemukan dalam keadaan selamat.

"Kita bersyukur karena mereka ditemukan selamat," katanya.

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah mengatakan, ketiga nelayan tersebut ditemukan selamat setelah tiga hari hilang di laut.

"Alhamdulillah di hari ketiga pencarian, tiga nelayan asal Pulau Banda tersebut berhasil ditemukan dalam keadaan selamat," kata Arafa kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, ketiga nelayan tersebut ditemukan terombang-ambing di perairan laut Pulau Malona oleh nelayan setempat.

Para nelayan yang menemukan ketiga korban langsung membawa ketiganya ke rumah sakit.

"Mereka ditemukan masyarakat nelayan. Saat ini ketiga nelayan tersebut sudah dievakuasi menuju RSUD Saparua," sebutnya.

Ketiga nelayan tersebut sebelumnya dilaporkan hilang setelah mereka pergi melaut di sekitar perairan Pulau Run pada Minggu (9/6/2024).

Ketiganya pergi melaut dengan menggunakan sebuah longboat saat cuaca laut sedang memburuk.

Warga bersama tim SAR gabungan sempat melakukan pencarian, namun ketiga nelayan tidak juga ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com