Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diadang Warga Saat Tutup 75 Tempat Pengolahan Minyak Ilegal di Muba

Kompas.com - 10/06/2024, 13:31 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MUBA, KOMPAS.com - Tim gabungan Polda Sumatera Selatan diadang warga saat menutup 75 lokasi pengolahan minyak atau refinery ilegal di Desa Tawas, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel.

Warga memblokir jalan menuju ke lokasi tempat pengolahan minyak ilegal tersebut.

Baca juga: Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Untuk menghindari gesekan dengan warga, petugas melakukan pendekatan hingga akhirnya pembongkaran berhasil dilakukan.

Baca juga: Ada 10.000 Sumur Minyak Ilegal, Kerusakan Lingkungan Ancam Muba

"Setelah negosiasi oleh tim, pada akhirnya seluruh pemilik tempat penyulingan minyak bersedia untuk melakukan pembongkaran secara sukarela dan mandiri. Jadi kami dampingi hingga pekerjaan selesai,"  kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Sumsel, Kombes Bagus, dalam keterangan tertulis, Senin (10/6/2024).

Bagus menjelaskan, penertiban dilakukan selama dua hari, dimulai Kamis (7/6/2024) hingga Jumat (8/6/2024).

Penertiban dimulai dari Desa Tawas. Di sana, ada 41 tempat penyulingan yang ditutup. Kemudian, pada hari kedua, lokasi penertiban bergeser ke blok 4.

Di sini, 34 tempat penyulingan minyak ditutup dan dibongkar oleh pemilik secara mandiri dibantu petugas dengan menurunkan alat berat.

"Penertiban ini berjalan tertib dan aman. Hampir sebagian pemilik tempat membongkar lokasinya sendiri secara mandiri," ujarnya.

Penertiban tempat pengolahan minyak itu sebagai upaya menekan aktivitas ilegal drilling di Muba yang berdampak kepada kerusakan lingkungan.

Bukan hanya itu, ilegal refinery ini pun sering memakan korban lantaran terbakar karena dalam pengelolaannya warga memasak minyak secara tradisional.

Bagus berharap warga dapat memahami risiko tinggi aktivitas ilegal tersebut, sehingga tragedi kebakaran sumur minyak di Muba tak lagi terulang karena telah banyak memakan korban jiwa.

"Kita mengutamakan pendekatan persuasif dan  berikan imbauan kepada masyarakat, agar tidak lagi mengulangi kegiatan illegal refinery," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com