Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Peh Cun yang Identik dengan Fenomena Telur Berdiri

Kompas.com - 06/06/2024, 23:01 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Peh Cun adalah tradisi masyarakat Tionghoa untuk menghormati meninggalnya seorang pejabat pada zaman Dinasti Chu (340 SM) yang sangat dicintai rakyat bernama Qu Yuan.

Perayaan Peh Cun ini dilaksanakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan China.

Baca juga: 8 Pesona Desa Wisata Tari Rebo Bangka Belitung, Ada Festival Peh Cun 

Sebagai sebuah tradisi penting yang terkait dengan sejarah dan kebudayaan Tionghoa, perayaan Peh Cun juga rutin dilaksanakan setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia.

Tradisi Peh Cun di Indonesia tidak jarang diisi oleh berbagai ritual dan tradisi unik, bahkan dijadikan sebuah perayaan atau festival.

Rangkaian tradisi Peh Cun di beberapa daerah bahkan sudah sangat terkenal serta menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Baca juga: Serunya Menonton Festival Peh Cun di Sungai Cisadane Tangerang

Sejarah Tradisi Peh Cun

Sebutan tradisi Peh Cun berasal dari dua kata yaitu “peh” yang artinya dayung atau mendayung dan “cun” yang artinya perahu.

Hal ini terkait dengan sejarah tentang Qu Yuan yang dikenal sebagai sosok menteri yang jujur dan setia.

Baca juga: Serunya Menonton Festival Peh Cun di Sungai Cisadane Tangerang

Dilansir dari laman Kemenparekraf, Qu Yuan yang berbakat dan banyak memberikan ide untuk memajukan negara ternyata dikritik oleh keluarga raja.

Mereka tidak senang dengan sosok Qu Yuan yang kemudian berakhir pengusirannya dari negara Chu.

Kesedihan Qu Yuan dan kecemasan atas kondisi negaranya membuatnya memilih jalan pintas dengan menenggelamkan diri ke Sungai Miluo.

Rakyat yang merasa sedih kemudian berusaha mencari jenazah sang Qu Yuan di sungai tersebut.

Mereka melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan dan udang yang ada di sungai tidak mengganggu jenazah Qu Yuan.

Selain itu, untuk menghindar dari naga yang ada di dalam sungai maka mereka membungkusnya makanan tersebut dengan daun-daunan.

Hal ini merupakan asal-usul adanya bakcang yang sekarang identik dengan tradisi Peh Cun.

Selain itu, usaha para nelayan yang mencari jenazah sang menteri dengan perahu akhirnya menjadi awal dari perlombaan mendayung perahu naga yang digelar saat tradisi tersebut berlangsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com