Hingga saat ini sisa-sisa perahu tersebut masih ada dan disimpan oleh keturunan pemimpin Kelenteng Boen Tek Bio
Perayaan Peh Cun juga dilakukan dengan meriah di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, tradisi Peh Cun ini biasa dipusatkan di Pantai Pasir Padi yang berjarak enam kilometer dari pusat kota atau 20 menit dari Bandara Depati Amir.
Prosesi dimulai dengan sembahyang, kemudian dilanjutkan beramai-ramai membuang kue chang (bacang) yang terbuat dari ketan dan diisi dengan daging atau udang ke laut sebagai simbol penghormatan.
Kemudian tepat pada tengah hari, masyarakat dapat mengamati keunikan di mana telur mentah yang masih segar dapat berdiri tegak dan air laut mengalami puncak pasang surut.
Perayaan Peh Cun juga menjadi salah satu bentuk tradisi dan budaya Tionghoa yang masih dilestarikan di Yogyakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Pantai Parangtritis, Bantul, D.I Yogyakarta ini juga menjadi daya tarik tersendiri.
Hal ini karena selain melakukan doa bersama, banyak atraksi menarik yang dihelat, seperti kesenian barongsai, pertunjukan tari, lomba perahu naga, hingga pembakaran liong dan pelarungan.
Masyarakat juga dapat mencoba mendirikan telur seperti yang banyak dilakukan di siang hari saat perayaan Peh Cun digelar.
Sumber:
jadesta.kemenparekraf.go.id
setda.tangerangkota.go.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id
wonderful.pangkalpinangkota.go.id
bantulkab.go.id
parangtritis.bantulkab.go.id
bangka.tribunnews.com
/travel.kompas.com