Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 5,7 di Nias Selatan Terasa hingga ke Padangsidimpuan, Warga Panik

Kompas.com - 05/06/2024, 20:45 WIB
Oryza Pasaribu,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANGSIDIMPUAN, KOMPAS.com - Gempa bumi dirasakan kuat di wilayah Kota Padangsidimpuan, Rabu (5/6/2024). Titik gempa berada di Nias Selatan, dengan magnitudo 5,7 yang terjadi pukul 18.16 WIB.

"Getarannya terasa kuat, warga spontan banyak yang berhamburan keluar dari bangunan dan rumah-rumah," ujar warga Padangsidimpuan, Samman, saat ditemui Kompas.com, Rabu.

Samman mengatakan, durasi gempa hanya dirasakan sebentar dan tidak ada kerusakan. 

Baca juga: Gempa M 5,7 Guncang Nias Selatan, Tak Berpotensi Tsunami

"Hanya beberapa detik saja, untuk kerusakan mudah-mudahan tidak ada. Hanya saja, banyak warga yang panik," ungkapnya.

Kepala Pusat gempa bumi dan tsunami BMKG, Daryono menyampaikan, gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,7 SR berpusat di wilayah Nias Selatan, Sumatra Utara.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,6.

Baca juga: Selama Mei 2024 Terjadi 43 Gempa di Lampung, Terbesar di Pesisir Barat

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,38° LU (Lintang Utara); 98,55° BT (Bujur Timur), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 kilometer arah tenggara Nias Selatan, Sumtera Utara pada kedalaman 47 kilometer," ungkap Daryono dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Daryono menjelaskan, ada pun jenis dan mekanisme gempa. Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal.

"Dan itu akibat adanya deformasi batuan Lempeng Eurasia (intraplate eq). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme mendatar turun (oblique-normal fault)," sebut Daryono.

Tidak berpotensi tsunami

Daryono mengungkapkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Nias Selatan, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padangsidimpuan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Kemudian, daerah Gunung Sitoli, Padang Panjang, Tapanuli Utara dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Dari hasil pemodelan yang dilakukan, gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com