Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 7 Kg Sabu Asal Malaysia Digagalkan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, 2 Orang Ditangkap

Kompas.com - 30/05/2024, 14:32 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Aparat gabungan TNI, POLRI dan Satuan Inteligen di Nunukan Kalimantan Utara, menggagalkan aksi penyelundupan 7 Kg sabu asal Tawau, Malaysia, di Pelabuhan Tunon, Taka Nunukan, Rabu (22/5/2024).

Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandya mengungkapkan, awalnya pihaknya mendapat informasi adanya pengiriman sabu dari Tawau ke Pulau Sebatik.

"Kebetulan posisi barang tersebut ada di Tunon Taka. Tim gabungan melakukan pencarian dan mencurigai sejumlah kardus yang ada di salah satu gerobak buruh," ujarnya, dalam pers rilis di Polres Nunukan, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Empat kardus berisi sabun detergen asal Malaysia merk K1000 tersebut kemudian dibawa petugas untuk pengecekan xray.

Diperoleh visual mencurigakan yang samar-samar menyerupai narkotika.

"Saat dibuka, terdapat tujuh bungkus sabun cuci pakaian asal Malaysia Merk K1000. Isinya 7 Kg narkotika golongan I jenis sabu sabu,’’ujarnya lagi.

Mendapat 7 Kg Kristal sabu sabu, petugas kemudian melakukan pengembangan kasus untuk mencari pemilik barang.

Petugas mengamankan seorang laki laki bernama MY (47), warga Jalan Dusun Abadi 01 RT. 001 Desa Aji Kuning.

MY merupakan juragan kapal yang selama ini memuat barang kebutuhan masyarakat perbatasan RI, dengan rute, Nunukan – Sebatik – Tawau/Malaysia.

Tak hanya MY, petugas juga membekuk MD (33), warga Jalan Ahmad Yani RT. 006 Desa Sungai Pancang, Kecamatan Sebatik Utara.

"Petugas gabungan berhasil mengamankan dua tersangka. MY perannya adalah motoris atau juragan kapal barang yang membawa masuk barang tersebut dari Tawau ke Sebatik. Dan seorang lagi, MD, berperan menyimpan barang haram dimaksud di rumahnya, sebelum nantinya dibawa ke Nunukan untuk dinaikkan kapal penumpang menuju Sulawesi Selatan," jelas Taufik.

Diupah paket sabu 0,71 gram dan RM 100

Dari pengakuan dua tersangka MY dan MD, upaya penyelundupan sabu sabu 7 Kg kali ini, merupakan kali ketiga.

Dua pengiriman sebelumnya, dilakukan dengan modus dan cara yang sama, yaitu dibungkus dengan kemasan teh China, lalu dimasukkan dalam bungkus plastik sabun deterjen yang masih utuh.

Sabu sabu yang disamarkan dalam sabun deterjen, lalu dibungkus dengan kardus dan dilapisi karung untuk mengelabuhi petugas.

"Jadi ini merupakan kali ketiga dari aksi mereka. Untuk diketahui, kedua tersangka ini merupakan pemakai aktif sabu sabu. Mereka hanya diupah paket sabu 0,71 gram, dan uang RM 100," kata Taufik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com