KOMPAS.com-Warga di Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, harus membeli air minum isi ulang untuk mandi dalam dua hari terakhir.
Keadaan itu terjadi karena air dari PDAM Tirta Mountala tidak mengalir.
"Saya sudah dua hari ini mandi dengan membeli air isi ulang, ya terpaksa karena air dari PDAM tidak ada," kata Fadhil, warga Cadek, Baitussalam, Fadhil, Minggu (26/5/2024), seperti dilansir Antara.
Layanan air bersih PDAM Tirta Mountala tidak mengalir sejak Jumat (24/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari
Pelanggan mengaku tidak menetima pemberitahuan dari PDAM, sehingga banyak warga yang tidak sempat menampung air terlebih dahulu.
Tidak hanya di kawasan Baitussalam, warga dalam Kecamatan Mesjid Raya, Kuta Baro, dan Darussalam ikut terdampak.
Sejak tidak mengalirnya air PDAM, Fadhil sudah membeli 20 galon air isi ulang untuk mandi dan masak, dan kebutuhan lainnya.
"Barusan saya juga beli lagi sembilan galon air isi ulang, kalau tidak beli, ya tidak bisa mandi. Bukan saya saja, tetangga lain juga beli banyak air isi ulang sejak kemarin," ujarnya.
Baca juga: PKS Aceh Tamiang Serahkan Nasib Caleg Terlibat Jaringan Sabu ke Mahkamah Partai
Hal senada juga disampaikan warga Baet, Zuhri mengeluh karena sudah dua hari tidak bisa mandi akibat tidak mengalirnya air dari PDAM.
"Saya sampai hari ini belum mandi-mandi lagi, memang tidak ada air sama sekali," kata Zuhri.
Dia berharap, pihak Pemerintah Aceh Besar dalam hal ini PDAM Tirta Mountala secepat mungkin bisa kembali mengaliri air ke rumah-rumah warga atau pelanggannya.
"Kami harap ini segera ditangani, dan air kembali lancar ke rumah-rumah warga," pungkas Zuhri.
Terkait hal ini, Dirut PDAM Tirta Mountala Sulaiman mengatakan, saat ini sedang kekurangan air di sungai tempat pengambilan air baku untuk layanan air bersih ke pelanggan. Akibatnya air yang masuk tidak terlalu banyak.
Dia menyebutkan, kawasan yang terdampak akibat kekurangan air baku tersebut yakni Kecamatan Baitussalam, Darussalam, Mesjid Raya dan Kuta Baro.
"Jika permukaan air naik, maka bisa maksimalkan air bakunya, dan mudah-mudahan hujan di atas supaya air sungai naik," katanya.
Baca juga: PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang
Untuk solusi jangka panjang, lanjut dia, saat ini sedang dilakukan pengerjaan bendungan karet di wilayah Lambaro, Aceh Besar.
"Solusi sedang dikerjakan bendungan karet dengan anggaran pusat di Lambaro. Sudah lama kita usulkan, dan baru tahun ini dikerjakan," pungkas Sulaiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.