SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kampung Pulopanggang Batukarut, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, sempat digegerkan dengan temuan jejak-jejak kaki satwa liar di kebun.
Warga mengkhawatirkan jejak-jejak kaki yang menyebar di kebun warga dekat dengan kandang domba sejak Jumat (24/5/2024) pagi itu adalah milik binatang buas.
Bahkan, banyak warga yang menduga jejak kaki tersebut milik macan tutul (Panthera pardus melas).
"Saya khawatir, dan takut kalau itu jejak kaki macan," ungkap petani Abah Dimi (55) saat berbincang-bincang dengan Kompas.com di kebun miliknya di Kampung Pulopanggang Batukarut, Sabtu (25/5/2024) siang.
"Apalagi kalau malam hari anak-anak di sini masih ada yang lewat jalan sini pulang dari latihan tenis meja," sambung dia.
Baca juga: 2 Ekor Macan Tutul Melenggang di TNGGP, Pendaki Diminta Tak Panik
Menurut Abah Dimi jejak-jejak kaki satwa yang dilihatnya pada Jum'at lalu merupakan yang ketiga kali.
Sebelumnya, sekitar 10 hari lalu juga sempat terlihat banyak jejak kaki satwa yang sama di kebunnya.
Sedangkan untuk yang pertama, dia mengaku melihatnya sekitar 1,5 bulan lalu. Saat itu, jejak-jejak kaki satwa menyebar di kebunnya yang sedang menyemai tanaman jagung.
"Yang pertama ukurannya lebih kecil dari yang sekarang saya lihat. Kalau yang kedua ukurannya hampir sama dengan yang sekarang," ujar dia.
"Saya belum tahu jejak-jejak kaki ini binatang apa. Kalau babi di sini juga ada sampeu (singkong) tapi gak dimakan, pohon dan umbinya utuh," kata Abah Dimi.
Seorang warga lainnya Iwan Setiawan (33) -yang rumahnya menghadap kebun milik Abah Dimi dan berdekatan dengan kandang domba, mengaku sebelum melihat jejak-jejak kaki satwa pada Jumat pagi, dia sempat mendengar suara gaduh.
"Sekitar pukul setengah satu, saya belum tidur sempat mendengar suara gaduh dari kandang domba."
"Ya sekitar beberapa menit, tapi bukan dari suara dombanya," kata Iwan.
"Baru pagi harinya (Jumat pagi) saya dikasih tahu tetangga banyak jejak satwa di kebun. Tapi kondisinya sudah gak jelas, tanahnya gembur dan mungkin juga subuh turun hujan," kata dia.
Baca juga: Macan Tutul Terjerat Jebakan Babi di Sukabumi, Warga Resah
Ketua Pemuda Kampung Pulopanggang, Yuda Ahmad Fahreza mengatakan, temuan jejak tersebut sudah dilaporkan kepada aparat pemerintahan tingkat Kecamatan Sukaraja.
Juga sudah dikomunikasikan dengan sejumlah penggiat satwa di Sukabumi. Rencananya, mereka akan melaporkan hal ini ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat.
"Saya berharap secepatnya jejak-jejak satwa liar itu bisa cepat diketahui jenis satwanya. Bila itu milik binatang buas harus cepat juga solusinya agar warga tidak ketakutan," kata Yuda.
"Saat ini kami pun sudah mengimbau warga untuk tetap tenang, dan tetap waspada. Namun ke depan, bila memang itu jejak kaki macan kami berharap ada sosialisasi dari yang ahlinya," sambung Yuda.
Pantauan Kompas.com lokasi penemuan jejak-jejak kaki satwa liar itu berada hanya beberapa puluh meter dari obyek wisata Danau Batukarut.
Di sekitar kawasan danau itu pun terdapat kawasan hutan. Sedangkan dari lokasi temuan jejak-jejak kaki satwa ke batas kawasan hutan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resor Goalpara sekitar 3-5 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.