Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Kompas.com - 22/05/2024, 20:00 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menghadiri gelaran World Water Forum ke-10 di Bali pada sesi yang bertemakan “Local and Regional Governments Champion Transformative Action in a Pivotal Moment of The Global Political Agenda”, Rabu (22/5/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Tito mengungkapkan, sesi ini mendiskusikan mengenai peran pemerintah daerah (pemda) dalam berkontribusi pada manajemen air.

Di samping itu, ia pun turut menyinggung soal kerja sama antarnegara perihal menghadapi isu-isu air.

Tito berpendapat, kerja sama antarnegara akan mempengaruhi sistem politik di negara masing-masing. Akan tetapi, kata dia, air tidak mengenal sistem itu, sehingga masing-masing negara perlu untuk membagi tugas dalam melaksanakan kerja sama tersebut.

Baca juga: Pelarian DPO 8 Tahun di Makassar Terhenti, Ditangkap Berkat Tato di Leher

"Yang penting di-treat mau jadi kawan atau lawan. Nah, kami mau jadikan air sebagai kawan, sehingga kami bagi tugas antara peran pemerintah pusat, provinsi, juga kabupaten/kota," tutur Tito dalam siaran persnya, Rabu.

Tidak hanya itu, Tito juga mengatakan, perlu adanya joint declaration dan guidance bagi pemda dalam menyelesaikan permasalahan air. Guidance ini di antaranya berkaitan dengan masalah pendidikan, perencanaan, budgeting, dan isu-isu terkait air lainnya.

"Diharapkan masukkan ini jadi pertimbangan," ucapnya.

Selain itu, kata dia, perihal usulan pembentukan kelembagaan air juga masih menjadi salah satu pertimbangan. Mengingat, saat ini jumlah penduduk dunia semakin banyak, sementara jumlah energi, pangan, dan air terbatas.

Baca juga: Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, gagasan pembentukan kelembagaan air perlu disampaikan lebih mendalam dengan melihat pentingnya upaya integrasi dan sinkronisasi manajemen air dari tingkat pusat sampai ke tingkat bawah.

Apalagi, kata AHY, gagasan seperti ini bukan yang pertama ada dan sejumlah negara juga telah lebih dulu mendirikan institusi serupa.

"Tetapi sekali lagi saya tidak punya kewenangan hanya menyampaikan ini ke forum internasional. Bisa kami diskusikan lagi jika ada nilai baik dan positif," ucapnya.

Meski demikian, AHY berharap, usulan kelembagaan air ini dapat menjadi wadah bagi penataan manajemen air terlebih dalam menghadapi krisis air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Regional
Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Regional
Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Regional
Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Regional
Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Regional
Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Regional
Gara-gara Judi online, Ojol di Semarang Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Istri yang Baru Melahirkan

Gara-gara Judi online, Ojol di Semarang Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Istri yang Baru Melahirkan

Regional
Takut KKB, 1.883 Warga Distrik Bibida Paniai Mengungsi

Takut KKB, 1.883 Warga Distrik Bibida Paniai Mengungsi

Regional
Penyebab 36 Jemaah Haji Asal Jateng DIY Meninggal di Tanah Suci

Penyebab 36 Jemaah Haji Asal Jateng DIY Meninggal di Tanah Suci

Regional
Program 'Si-Manis Mart' Digelar untuk Tekan Laju Inflasi di Jateng

Program "Si-Manis Mart" Digelar untuk Tekan Laju Inflasi di Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com