Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kompas.com - 17/05/2024, 18:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pencarian korban banjir bandang di Sumatera Barat (Sumbar), terus dilakukan hingga Jumat (17/5/224). 

Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mennjelaskan, pada pencarian hari keenam masih ada 14 orang dilaporkan hilang. 

Pencarian para korban dilakukan sejak Sabtu (11/5/2024) di wilayah Kabupaten Agam daan Tanah Datar. 

"Dapat kami sampaikan bahwa korban yang akan kita cari ialah 14 orang, satu di Agam dan 13 di Tanah Datar," kata Abdul Malik, dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Sementara itu, lanjutnya, sebanyak 61 ditemukan meninggal dunia dan yang belum teridentifikasi 5 orang, termasuk korban yang ditemukan di Sijunjung.

Abdul Malik menambahkan, 61 orang yang ditemukan meninggal dunia ini sesuai dengan data DVI yang telah dibawa ke rumah sakit.

“Dari 61 ini, 5 korban belum teridentifikasi,” katanya.

Baca juga: Melihat Kondisi Bukik Batabuah dan Sungai Pua Sumbar Usai Disapu Banjir Bandang

Kondisi pengungsi 

Petugas melakukan evakuasi warga pasca banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Petugas melakukan evakuasi warga pasca banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024).

Sementara itu, sebanyak 206 warga Kabupaten Agam, masih di beberapa titik sejak Minggu (12/5/2024) lalu.

"Jumlah yang menggungsi itu ada sebanyak 206 jiwa yang terdiri dari 60 KK," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Budi Perwira Negara, Jumat. 

Secara keseluruhan, lanjtnya, jumlah warga yang mengungsi sebanyak 1.166 orang yang terdiri dari 198 KK.

"Mereka kita ungsikan di sekolah-sekolah yang ada. Sebagian warga yang diungsikan tersebut sudah ada yang pergi ke rumah saudaranya," kata dia.

Untuk kebutuhan para pengungsi telah disediakan empat dapur umum. 

Pemicu banjir bandang menurut BMKG

Relawan melakukan pembersihan sekaligus pencarian korban bencana banjir bandang dan lahar dingin di Nagari Parambahan, Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (16/5/2024). Posko Bencana Tanah Datar mencatat korban di daerah itu sebanyak 29 meninggal dunia dan telah terindentifikasi, sementara 13 lainnyai masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/Spt.ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra Relawan melakukan pembersihan sekaligus pencarian korban bencana banjir bandang dan lahar dingin di Nagari Parambahan, Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (16/5/2024). Posko Bencana Tanah Datar mencatat korban di daerah itu sebanyak 29 meninggal dunia dan telah terindentifikasi, sementara 13 lainnyai masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/Spt.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menemukan penyebab utama banjir bandang di Gunung Marapi, Sumatera Barat, Sabtu (11/5/2024) lalu saat saat Rapat Khusus Penanganan Bencana Banjir Lahar Dingin Marapi di Balai Sidang Istana Bung Hatta, Kamis (16/5/2024),

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com