AH juga menegaskan dirinya akan bertanggung jwab penuh dengan masalah yang sedang menimpanya. Ia menunggu panggilan polisi, untuk menjelaskan masalah tersebut secara jelas dan gamblang.
Baca juga: Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban
‘’Saya tidak akan lari dari masalah. Saya yakin saya tidak bersalah, dan semua akan saya jelaskan detail di hadapan penyidik,’’kata AH.
Sebelumnya diberitakan, seorang gadis bernama SF (21), warga Jalan Muhammad Hatta Nunukan, mengaku dilecehkan pejabat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), saat membuat KTP.
Sebagaimana diceritakan SF, perlakuan tak senonoh tersebut, terjadi pada Rabu (8/5/2024), sekitar pukul 09.00 wita.
SF datang ke Dukcapil tanpa memiliki dokumen persyaratan pembuatan KTP. SF pun diminta masuk ruangan oknum ASN yang merupakan seorang Kepala Bidang (Kabid).
Di ruangan tersebut, oknum ASN bernama AH menanyakan apakah SF memiliki tato. Kemudian AH meminta SF yang mengenakan pakaian syar’i menunjukkan kedua lengannya.
‘’Saya terpaksa kasih lihat dia. Saya naikkan lengan baju sampai bahu. Masih lagi dia tanya apakah rambut saya pirang. Karena kalau pirang tidak bisa dibuatkan KTP. Dia ancam robek berkas saya kalau tidak mau kasih nampak rambut,’’katanya.
Tak sampai di situ, oknum ASN tersebut, juga meminta SF menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai syarat memiliki KTP. SF yang tumbuh besar di Malaysia mengaku tak hafal lagu Indonesia raya.
Baca juga: Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan Driver Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham
SF meminta waktu tiga hari untuk menghafalkan lagu tersebut.
‘’Dia bilang tidak bisa, kalau mau KTP jadi tapi tidak hafal lagu itu (Indonesia Raya), ada syarat lebih mudah, cium pipi kanan dan kiri,’’lanjutnya.
SF yang sendirian dalam ruangan tersebut hanya bisa diam terpaku saat oknum ASN tersebut tiba-tiba beranjak dari kursi lalu menutup rapat pintu ruangan kantornya. SF diminta cepat mendekat ke pintu.
Sambil memegang pegangan daun pintu, kepala SF ditarik paksa. Selanjutnya, oknum ASN itu mendaratkan ciuman di wajah sampai bibir SF, dan menggerayangi tubuhnya.
Tangisan SF tidak berhenti sampai rumah. SF yang tinggal dengan keluarganya di Jalan Muhammad Hatta, Nunukan Timur, menceritakan apa yang dia alami. Keluarga, kemudian mengantarnya untuk melaporkan hal tersebut ke Polres Nunukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.