Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Kompas.com - 11/05/2024, 07:45 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pejabat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), AH, membantah telah melakukan pelecehan seksual terhadap SF (21). 

Diketahui,  SF (21) mengaku dilecehkan AH karena tidak hafal lagu Indonesia Raya saat membuat KTP

AH menegaskan tak ada sentuhan fisik terhadap SF. 

Baca juga: Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

‘’Saya bantah semua tudingan SF. Tidak ada sama sekali sentuhan fisik. Saya tahu batasan, dan saya tidak melakukan hal yang dituduhkan,’’ujar AH, Jumat (10/5/2024).

AH mengakui, melakukan wawancara terhadap SF pada Rabu (8/5/2024). Wawancara dilakukan di ruang kerjanya dengan kondisi pintu terbuka sebagian. Selain itu, kata dia, jendela ruangan juga terbuka. 

‘’Kalau memang dilecehkan, mengapa dia tidak teriak. Itu kantor, tempat umum, dan saya tahu batasan,’’ tegas AH.

Dia membenarkan bahwa dirinya melihat tato di lengan SF. Itu pun, kata AH sudah seizin SF. Menurutnya, SF juga yang berinisiatif membuka lengan bajunya sampai batas siku, bukan sampai batas lengan atas, seperti penuturan SF.

‘’Tidak ada ancaman merobek dokumen juga,’’imbuhnya.

Kronologi kerjadian versi terduga pelaku

Awal mula wawancara, AH melihat mata SF merah. Ia pun menanyakan mengapa matanya merah. 

‘’Karena wawancara itu dilakukan dengan orang yang sehat. Kita tidak boleh wawancara orang sakit. Dia jawab, matanya merah karena begadang nonton Drakor (Drama Korea), sampai jam 02.00 Wita,’’jelasnya.

Kemudian AH menanyakan identitas orangtua, silsilah keluarga dan memeriksa dokumen yang dibawa SF. Dokumen yang dibawa SF takni sebuah paspor atas nama ibunya, dan KTP kedua orangtuanya.

AH menegaskan, semua berjalan normal, tanpa ada sentuhan fisik sedikitpun. AH menjelaskan, wawancara dilakukan sedikit detail karena mengantisipasi penyalahgunaan KTP di luar negeri.

‘’Jangan sampai kita terbitkan KTP ternyata di Malaysia pemilik KTP bekerja menjadi perempuan nakal misalnya. Itu salah satu fungsi wawancara detail bagi wajib KTP,’’kata AH.

Ia mengakui, wawancara sedikit terkendala karena SF tidak hafal lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Padahal SF, kata dia, justru hafal lagu Kebangsaan Malaysia, Negaraku.

‘’Apa mungkin dia sakit hati karena saya terus menekankan untuk hafal lagu bangsanya ketimbang lagu Negara tetangga. Kok sampai ada tuduhan pelecehan. Saya bantah itu, saya tidak melakukan itu semua,’’tegasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Regional
15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Regional
Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Regional
Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Regional
Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Regional
95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

Regional
Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin 'Ngojek' Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin "Ngojek" Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Regional
Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Regional
Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Regional
Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com