Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Kompas.com - 11/05/2024, 06:38 WIB
Hendra Cipta,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Seorang wanita asal Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Raniah harus melahirkan dalam perjalanannya ke rumah sakit.

Beruntung, proses persalinan berjalan lancar, kendati dilakukan di dalam mobil ambulans.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Erna Yulianti menjelaskan, warga tersebut telah mengalami pecah ketuban dini saat tiba di Puskesmas Kendawangan.

Sehingga, terang Erna, yang bersangkutan harus mendapat perawatan intensif dan mesti dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Ketapang.

“Diagnosa awal pasien terindikasi tidak bisa melahirkan di puskesmas, sehingga dirujuk ke rumah sakit,” kata Erna saat dihubungi, Jumat (10/5/2024) malam.

Menurut Erna, keterlambatan sampai ke rumah sakit, karena sopir ambulans harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang rusak.

Baca juga: Ibu Hamil Melahirkan di Jalan, Ini Penjelasan Dinkes Sikka

Kendati demikian, lanjut Erna, pihak puskesmas telah mengantisipasi terjadinya persalinan di jalan dengan menyertakan dua orang bidan, beserta perlengkapan melahirkan.

“Pasien tersebut akhirnya melahirkan di jalan dengan normal, namun plasentanya melekat sehingga pasien tetap harus dirujuk ke rumah sakit,” ucap Erna.

Alhamdulillah sampai rumah sakit plasentanya bisa dikeluarkan dan meminimalisasi pendarahan,” sambung Erna.

Sebelumnya, kerabat pasien, Nova menceritakan, peristiwa tersebut terjadi Jumat (10/5/2024) pukul 12.10 WIB.

Saat itu, Raniah masih di Puskesmas Kecamatan Kendawangan. Kemudian Raniah dirujuk ke rumah sakit di Kota Ketapang. Mereka pun berangkat menggunakan mobil ambulans.

“Kami berangkat dari Puskesmas Kendawangan pukul 12.10 WIB, berhenti di tengah jalan di Sungai Nanjung, melahirkan pukul 13.30 WIB,” ujar Nova.

Setelah melahirkan, Rabiah dan bayinya dibawa ke rumah warga setempat. Saat ini sudah dibawa kembali ke Kendawangan.

“Perjalanan terhambat karena banyak jalan rusak, sehingga kecepatan ambulans tidak bisa maksimal,” ungkap Nova.

Baca juga: Ibu Melahirkan di Jalan karena Tak Punya Biaya, Dinkes Pasaman Barat Angkat Bicara

Nova mengaku bersyukur karena ibu dan bayi perempuan yang baru saja lahir dalam kondisi sehat.

Kendati demikian, Nova meminta Pemerintah untuk membuka mata dalam menangani kerusakan jalan di jalur tersebut.

"Jalan hancur, sampai ibu hamil terpaksa harus melahirkan di tengah perjalanan, kami sebagai masyarakat minta kepada Pemerintah bukalah mata."

"Lihat kondisi akses darat di sini, segera benahi, jangan berlama-lama seperti ini," ujar Nova.

Nova meminta, peristiwa ini dapat dijadikan momentum untuk segera memperbaiki kerusakan jalan di lokasi tersebut agar tak ada lagi ibu-ibu hamil yang terpaksa harus melahirkan di tengah perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste

Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Regional
[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

Regional
Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com