Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Menyoal Urgensi Polisi Razia Kosmetik di Sekolah

Kompas.com - 06/05/2024, 13:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Belum lagi sebagai seorang laki-laki, tentunya Bripka Eko bisa jadi tidak paham benda yang dia razia. Hal ini juga telihat dari pertanyaan Bripka Eko ke seorang siswi soal benda apa yang diambilnya yang kemudian ternyata sunscreen.

Dengan tidak mengetahui objek razianya, tentunya apa yang dilakukan Bripka Eko rentan salah. Berbeda jika seorang polantas melakukan razia di jalan, tentunya yang bersangkutan paham objek apa saja yang bisa menjadi tujuan razianya.

Sejumlah komentar warganet yang kontra menyoal beberapa alat kecantikan yang sebenarnya memang dibutuhkan para siswi (dan juga siswa).

Misal, sunscreen yang berguna untuk daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia, terutama Lampung Tengah yang cukup terik.

Jangan lupa, sejak bayi pun kita sudah dikenalkan dengan alat kecantikan dari bedak bayi sampai minyak telon.

Tindakan Bripka Eko yang hanya menyasar siswi perempuan serta perkataan “cantiknya di rumah saja” bisa dianggap salah satu bentuk tindakan misoginis.

Mengapa hanya perempuan yang dirazia, padahal potensi melakukan kenakalan atau menjadi korban kenakalan juga bisa terjadi di siswa laki-laki. Polda Lampung dan Bripka Eko harus menjelaskan tindakan dan maksud perkataan tersebut.

Peristiwa ini tentunya jangan sampai membuat Bripka Eko atau Babhinkamtibmas lain kapok proaktif melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Hal ini menjadi momentum untuk memperkuat para Babhinkamtibmas dengan ilmu pengetahuan agar semakin kompeten dalam melakukan penyuluhan.

Jangan ada lagi razia yang tidak tepat, atau kata-kata yang cenderung misogini apalagi terhadap anak.

Jika memang terpaksa melakukan tindakan kepada anak, lalu disebar luaskan videonya, jangan lupa untuk melakukan bluring agar identitas dan privasi anak tetap terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com