Mobil pun bergerak tertatih-tatih menerobos sungai, lembah dan perbukitan. Jalanan berlubang, tumpukan pasir tinggi di sepanjang kali pun dilalui.
Setelah menempuh perjalanan melelahkan selama sekitar lima jam, mereka akhirnya tiba di Kota Kupang.
Baca juga: Hamili Anak Kandung hingga Melahirkan, Ayah di Situbondo Dilaporkan Polisi
"Kami sampai di Rumah Sakit Leona Kota Kupang sekitar pukul 20.30 Wita. Petugas medis langsung menanganinya. Kondisinya mulai membaik," ujarnya.
Meski sudah larut malam, Lerrick bersama dua petugas Puskesmas Soliu, langsung kembali ke Soliu karena, harus masuk kantor pada Jumat (19/4/2024).
"Jadi pasiennya langsung ditangani dengan baik, dengan pemberian transfusi darah. Tadi malam saya telepon kakak iparnya, katanya keadaan pasien (Ria) sudah mulai membaik," ujar Lerrick.
Terkait kondisi infrastruktur di wilayahnya yang kurang memadai, Lerrick berharap ada perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Pemerintah daerah atau pusat agar segera memperhatikan infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan empat kecamatan yakni Kecamatan Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara dan Amfoang Timur," kata dia.
Berdasarkan pengalamannya beberapa waktu lalu, ada pasien rujukan yang meninggal dalam perjalanan karena cuaca buruk yang berujung banjir.
"Saat musim penghujan tiap tahun itu selalu saja ada yang meninggal saat dirujuk ke Kupang. Kalau sudah banjir, mobil tidak bisa melintas karena tidak ada jembatan penghubung," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.