Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Kompas.com - 20/04/2024, 16:27 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Kasus penipuan berkedok orderan menu buka puasa menimpa dua pengusaha katering asal Baki dan Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sebanyak 800 menu buka puasa dan 400 takjil dikirim setiap hari ke Masjid Sheikh Zayed Kota Solo.

Namun hingga setelah lebaran, terduga pelaku berinisial E tidak membayar hingga pengusaha katering merugi hampir Rp 1 miliar.

Pengurus masjid sempat menolak

Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat menjelaskan, bahwa orderan katering itu bukan dari Masjid Sheikh Zayed.

Melainkan orderan dari pihak luar sebagai sedekah selama bulan Ramadhan 2024.

Ia menceritakan, makanan buka puasa itu tiba saat awal Ramadhan 2024 pada waktu sahur dan berlanjut buka puasa.

Baca juga: Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

"Awalnya pas saur. Kan kita tolak karena tidak ada orang. Yang mendistribusikan siapa, itu juga darimana tidak jelas," cerita Munajat, pada Jumat (19/4/2023).

Tak berhenti disitu, makan dari katering itu kembali tiba keesokan harinya menjelang berbuka sebelum adzan magrib berkumandang.

"Besoknya mereka kirim pas buka. Tetap kita tolak. Tapi mereka memaksa dengan alasan itu shodaqoh. Kebetulan yang antar (terduga pelaku) E itu," katanya.

Kemudian, pengurus sempat menerima adanya ratusan paket berbuka dan takjil tersebut.

Namun, sempat menanyakan kembali kepihak katering soal kualitas makanan.

Setiap harinya, pihak katering itu mengirimkan 800 menu buka puasa dengan rincian 400 kardus makan dan 400 takjil. 

Baca juga: Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Kalau nanti ada makanan yang kualitasnya jelek akan jadi masalah. Yang kedua, jangan-jangan nanti minta bayaran. Tapi waktu itu dia jawabnya ini sudah dibayar. Shodaqoh dari hamba Allah. Namanya shodaqoh masak kita tolak," paparnya.

Sementara itu, terkait mekanisme pengelola menu berbuka puasa di Masjid Sheikh Zayed Kota Solo, dia mengatakan mengunakan sistem lelang dengan masa kontrak tiga hari berulang.

Maka dari itu dia menegaskan bahwa, kasus penipuan katering dengan pelaku E, tidak berkaitan dengan Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo.

"Kita sudah punya sistem order makanan. Kita kan lelang terbuka. Kontraknya pun tiap tiga hari. Kita cek semua, nama dan catering itu tidak ada. Tidak pernah melakukan pendaftaran. Kita dirugikan karena mengatasnamakan Masjid Zayed saat pesan katering itu," paparnya.

Terduga pelaku orang yang dikenal

Kedua korban berinisial SP dan KSW dan E

Terduga pelaku berinisial E merupakan menantu dari SP, warga Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Sedangkan, KSW merupakan teman sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) terduga pelaku E. KSW merupakan warga Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Korban SP bercerita kejadian ini bermula saat menantunya mengaku mendapatkan pesanan makanan menu buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Total 800 paket, dengan rincian 400 kotak makan dan 400 takjil. Kemudian orderan itu dibagi dengan KSW.

"Mendapatkan orderan 800 paket. Setiap porsi makanan harganya Rp 25.000, dan takjil Rp 15.000," kata SP, saat di Mapolresta Solo, Jumat (19/4/2024).

Lebih lanjut, setiap harinya dia dan anaknya mengirimkan menu berbuka puasa ke Masjid Sheikh Zayed Kota Solo.

Setiap minggunya pada bulan Ramadhan, dia diminta untuk mengirimkan nota pembayaran. Dia dijanjikan akan dibayar pada tiga hari kemudian.

Namun, selama akhir pembayaran itu tidak dikirimkan.

"Saya percaya, dari Masjid, dari E. Dia juga sering keluar masuk masjid. Percaya adanya kerja samanya itu," ujarnya.

Korban terlilit utang

Baca juga: Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Pengusaha katering, KSW mengaku terlilit utang karena penipuan ini, karena sudah kehabisan dana untuk modal sehingga berutang.

"Modal saya itu berjibaku utang ke pasar, tetangga. Di situ minta jatuh temponya sebelum lebaran, tapi saya belum bisa melunasi," kata KSW saat di Mapolresta Solo, pada Jumat (19/4/2023).

Dia berharap mendapatkan pembayaran dari pengirimannya untuk menutup utang-utangnya. Diketahui, total kerugian yang harus ditanggung bersama sebesar Rp 960 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com