Saat Gunung Ruang mengalami erupsi eksplosif pada pukul 20.15 Wita, teramati lontaran material pijar disertai awan panas yang mengakibatkan hujan batu dan pasir di Pulau Tagulandang.
Aktivitas erupsi menerus tersebut juga terekam di stasiun seismik di Gunung Karangetang (Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro), Gunung Awu (Kabupaten Kepulauan Sangihe), Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara), Tangkoko (Kota Bitung), Lokon dan Mahawu di Kota Tomohon.
Baca juga: Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
Kini, erupsi Gunung Ruang mulai mereda sejak Kamis dini hari.
"Rekaman erupsi yang berasal dari Gunung Ruang di Stasiun Gunung Awu, Soputan, Tangkoko, dan Mahawu mulai mereda pada tanggal 18 April 2024 pukul 02.50 Wita," jelas Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan.
Meski demikian, berdasarkan hasil pemantauan visual, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi.
Gunung setinggi 725 meter di atas permukaan laut itu masih berstatus Level IV atau Awas.
Baca juga: Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor
Sumber: Kompas.com (Penulis: Agie Permadi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Antara, TribunManado.co.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.