Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Kompas.com - 18/04/2024, 10:01 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Tingkat aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), saat ini berada pada level IV (Awas).

Bahkan, pemerintah setempat sudah menetapkan status tanggap darurat pasca-erupsi Gunung Ruang.

Terkait itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan peningkat kewaspadaan terhadap bahaya potensi tsunami bagi masyarakat pesisir pantai.

Kepala Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, ada banyak sebab tsunami akibat erupsi.

Baca juga: Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Utamanya terjadi fenomena flank collapse (runtuhnya sebagian atau keseluruhan badan gunung), tapi bisa juga karena kontak magma dengan air laut atau kontaknya awan panas (piroclastic cloud) dengan muka air laut.

"Atau fenomena shockwave erupsi yang agak sulit dikuantifikasi kerena bergantung pada volume magma dan gas pada magma, yang sulit dikuantifikasi. Itu semua bisa memicu tsunami saat erupsi gunung api," kata Daryono, melalui pesan WhatsApp, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Daryono mengungkapkan, meletusnya Gunung Ruang ini patut diwaspadai kerena memiliki catatan sejarah tsunami akibat erupsinya.

"Peristiwa tsunami Gunung Ruang tahun 1871 setinggi 25 meter menewaskan sekitar 400 orang. Saat itu diperkirakan sumber tsunami adanya deformasi di tubuh gunung yang membangkitkan tsunami," ungkapnya.

Katanya, BMKG saat ini fokus terkait hal tersebut kerena historynya Gunung Ruang.

"Kita tak berkedip memonitor muka laut di sekitar Gunung Ruang. Menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatik Weather System Maritim BMKG, kita terus pantau. Alhamdulillah tidak menunjukkan adanya anomali muka laut sebagai indikasi warning tsunami nonseismik," sebut Daryono.

Adapun lokasi stasiun monitoring muka laut Tide Gauge dan Automatik Weather System Maritim terdekat dengan Gunung Ruang yang fokus diamati BMKG adalah; TG Pulau Siau; TG Ngalipaeng, Kepulauan Sangihe; TG Tahuna, Kepulauan Sangihe; TG Petta, Kepulauan Sangihe; AWS Maritim Bitung.

Baca juga: Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

"Semua peralatan monitoring muka laut ini sudah terintegrasi dalam sistem InaTNT BMKG. Indonesia Tsunami Non Tektonik," ujarnya

"Tetapi sebagai peringatan peningkat kewaspadaan terhadap bahaya tsunami bagi masyarakat pesisir pantai, BMKG sudah meberikan warning kewaspasaan sebagai berikut. Dan hasil monitoring BMKG semua normal tanpa ada anomali seperti yang kita khawatirkan," tambah Daryono.

Lanjut dia, BMKG terus komunikasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Sebenarnya ini bagian dari edukasi dalam menyadarkan dan mengingatkan warga pesisir babhwa aktivitas erupsi gunung api laut bisa memicu tsunami. Tapi kami gunakan bahasa yang lebih halus. Terkait potensi tsunami ini menjadi tanggung jawab BMKG," tandasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com