Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Kompas.com - 16/04/2024, 17:47 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - G, bocah laki-laki berusia 7 tahun menjadi saksi kunci pembunuhan ibunya, Wasilah (40) dan kakak perempuannya, FR (16).

Polisi menyebut anak bungsu Wasilah melihah pelaku penbunuhan ibu dan kakaknya.

Wasilah dan anaknya, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di rumah mereka di Jalan Macan Lindungan, RT 03, RW 03, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Sumatera Selatan.

Wasilah ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi kepala tertancap besi di dalam kamarnya. Sedangkan, FR tewas di garasi rumah.

"Anak korban yang laki-laki sempat kontak (dengan pelaku), anak tersebut sempat melihat perawakan pelaku," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Senin (15/4/2024).

Baca juga: Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Dari keterangan G, pelaku hanya satu orang dan pembunuhan dilakukan seorang diri.

"Anaknya tidak mengenali (pelaku)," ujarnya.

Kombes Haryo mengungkap pihaknya sudah menemukan CCTV di rumah korban, namun tidak berfungsi dengan baik.

"Sehingga kami kesulitan mendapat rekaman kejadian, namun kami tetap akan melakukan yang terbaik," terangnya.

Menurut keterangan G, pelaku berbadan tinggi dan kurus. Namun bocah 7 tahun itu mengaku tak kenal dengan pelaku.

"Pelaku saat melakukan aksinya sendirian, dengan ciri berbadan tinggi, bertubuh kurus, saat kejadian memakai celana panjang dan baju hitam putih," kata anak bungsu korban kepada polisi.

Baca juga: Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

G yang menjadi saksi kunci mengalami trauma sehingga mendapat pengawasan polisi. 

Masih dari keterangan G, pelaku menganiaya sang ibu dengan menggunakan senjata tajam jenis belencong yang terbuat dari besi.

"Pelaku itu ambil di depan garasi mobil bagian depan rumah," katanya kembali.

Karena panik, G hanya bisa melihat dan tak bisa berbuat apa-apa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com